Suara.com - Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menyebut pemasangan bendera negara peserta Asian Games dengan menggunakan bambu sebagai bukti warga DKI yang demam Asian Games 2018. Pemasangan bendera itu diklaim dilakukan dengan sukarela.
Pasalnya, ia mendapatkan sindiran dari Presiden Joko Widodo yang tidak melihat euphoria Asian Games 2018 pada rapat terbatas beberapa waktu lalu.
"Pak Presiden di rapat terbatas bilang mana nih demamnya Asian Games 2018 mana nih? Sekarang udah pol," kata Sandi di Politeknik Negeri Jakarta Kukusan, Beji, kota Depok, Kamis (19/7/2018).
Dirinya sangat mengapresiasi langkah warga DKI yang mau merogohkan sakunya hanya untuk pemasangan bendera.
Baca Juga: Asian Games: Lari Maraton, Jalur Sudirman - Harmoni Akan Ditutup
"Mereka mau mengeluarkan uang sendiri mereka mau berupaya untuk ikut meramaikan dan menyemarakkan Asian Games ini dengan memasang bendera-bendera," ujarnya.
Selain itu, Sandi beranggapan bahwa pemasangan bendera secara sukarela oleh warga sekitar Penjaringan, Jakarta Utara itu malah memancing adanya lapangan pekerjaan baru.
"Kalau belinya bambu kan yang diuntungkan pedagang bambu, itu usaha-usaha kecil dan kalau kita lihat belinya di Senen untuk benderanya bendera di Senen itu kan yang nyablon juga usaha kecil menengah," ujarnya.
Ia pun mengharapkan dengan adanya inisiatif dari warga dapat membantu terwujudnya pesta olahraga terbesar se-Asia itu menjadi milik seluruh warga Indonesia khususnya DKI Jakarta.
"Dampak yang diinginkan bahwa Asian games milik bersama bukan hanya milik kalangan atas tapi kalangan bawah juga merasakan hal ini," pungkasnya.
Baca Juga: Duh! Zohri Belum Tentu Diturunkan di Asian Games 2018