Warga Kaget, Penjual Jamu Itu Ternyata Terduga Teroris

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 19 Juli 2018 | 17:33 WIB
Warga Kaget, Penjual Jamu Itu Ternyata Terduga Teroris
Lokasi penangkapan terduga teroris di Banyuasin, Sumatera Selatan. (Suara.com/Andhiko)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Jalan Petaling, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin 1, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, kebingungan setelah Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap satu orang terduga teroris di daerah tersebut.

Sebab, mereka tak menyangka tetangga mereka berinisial SP (31) yang  ditangkap tim Densus 88 antiteror di rumah kontrakannya tersebut, terlibat jaringan teroris.

Warga mengakui SP dalam kesehariannya dikenal sebagai sosok ramah serta suka bergaul. Selama 1,5 tahun terakhir tinggal di sana, SP bekerja sebagai penjual jamu dan kerupuk kemplang panggang di Pasar Pagi Mariana.

Kalau barang dagangannya tak laku hingga sore hari, SP suka menjajakan kemplang dan jamu di kampungnya.

Baca Juga: Diangkat Jadi Komisaris Angkasa Pura I, Ini Kata Ngabalin

Ibrahim (49), warga setempat, mengakui terkejut saat Densus 88 bersenjata laras panjang mengepung kediaman SP, Rabu (18/7) malam.

“Dia (SP) orangnya biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan. Apalagi bahas soal agama atau teroris juga tidak pernah sama sekali. Biasa saja," ujar Ibrahim Kamis (19/7/2018) sore.

Malam itu, menurutnya, istri SP juga berada di rumah bersama anak mereka. Warga hanya melihat dari kejauhan saat proses penangkapan SP hingga dibawa ke mobil.

“Kami hanya lihat dari jarak sekitar 200 meter, SP langsung dimasukkan ke dalam mobil. Dia memang mengontrak di sini, mengakunya orang Palembang, tinggal di Kecamatan Kertapati, “ ungkap tetangga SP.

Sedangkan AR (33) yang juga ikut diamankan densus 88, bekerja sebagai mekanik bengkel motor tak jauh dari kediamannya. AR, memang warga asli Banyuasin dan membuka usaha bengkel motor.

Baca Juga: Alasan Sandiaga Uno Tak Jenguk SBY di RSPAD

“Kalau AR kami juga tahu, dia warga asli sini, sejak lahir sudah di sini dan membuka bengkel motor,” kata Masdalena (27) warga sekitar.

Seusai penangkapan itu, kediaman SP telah dipasang garis pembatas polisi. Sementara istri bersama anaknya yang ada di dalam, enggan keluar.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain Adinegara sebelumnya mengatakan, ada tujuh orang terduga teroris yang diamankan Tim Densus 88 Antiteror di Kabupaten Banyuasin,  jaringan Abu Husnah yang berbasis di Solo, Jawa Tengah. [Andhiko Tungga Alam]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI