Suara.com - Fraksi Gerindra di Komisi III keluar dari ruangan rapat dan memilih untuk tidak mengikuti rapat kerja (Raker) dengan Polri karena permintaanya tidak diakomodir oleh Ketua Komisi III Kahar Muzakir. Partai Gerindra meminta agar Raker dengan Polri dilakukan secara tertutup agar dalat dengan leluasa dalam pembahasannya.
Namun, permintaan tersebut tidak didengar oleh Kahar Muzakir yang memimpin Raker.
"Interupsi pak ketua, permintaan Gerindra belum diputuskan. Ini mekanismenya terbuka atau tertutup belum diputuskan, sekarang kok langsung ke PDIP saja," kata Politikus Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di ruangan rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta (19/7/2018).
"Kami akan ikut kalau kemudian diakomodir oleh ketua atau pada saat komisi III punya ketua yang baru. Fraksi Gerindra, mohon maaf kepada pak Kapolri dan rekan-rekan Komisi III, kami tidak bisa mengikuti rapat kerja ini," tambah Dasco seraya berjalan keluar dari ruangan rapat.
Baca Juga: Sidang BLBI, Politisi Gerindra Yakin Syafruddin Tak Bersalah
Melihat kejadian itu, Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu sempat menahan Dasco dan kawan-kawannya. Namun, panggilan Masinton tidak dihiraukan oleh Dasco.
Aksi cabut dari Raker dengan Polri tersebut bermula ketika Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian membacakan laporan hasil kerja lembaganya kepada Komisi III. Kahar yang memimpin sidang berupaya untuk meminta masukan dari anggota-anggota Komisi III, tapi saat bersamaan Dasco langsung menyampaikan interupsi.
"Kami dari Fraksi Gerindra ingin rapat lanjutan dilakukan secara tertutup, agar pembahasannya lebih leluasa," kata Dasco meminta kepada Kahar.
Namun, akibat permintaan itu, interupsi dari anggota Komisi III yang lainnya pun bermunculan. Terhadap interupsi tersebut Kahar tidak bisa memutuskan.
Hingga akhirnya Tito berbicara. Kata Tito, pihaknya ingin mekanisme awal yang dilakukan secara terbuka dilanjutkan.
Baca Juga: Gagal di Pilgub Jateng, Sudirman Said Pilih Jadi Caleg Gerindra
"Tapi mungkin ada fraksi yang ingin tertutup terhadap pertanyaan tertentu, nanti tertutup saja, tapi kalau yang lain sudah selesai baru kita akan tertutup," kata Tito.
Setelah Tito berbicara, Kahar tidak memutuskan keinginan Fraksi Gerindra. Dia malah langsung mempersilahkan kepada Arteria Dahlan dari PDI Perjuangan untuk memulai rapat lanjutan.
Melihat hal itu, Dasco dan rekannya tidak terima. Mereka pun mengajukan interupsi, hingga kahirnya keluar dari ruang rapat karena tidak diterima oleh Pimpinan Raker, yakni Kahar sebagai Ketua Komisi III.
Setelah Dasco dan kawan-kawan keluar, rapat pun dilanjutkan secara terbuka. Pertanyaan dari beebagai fraksi pun diajukan kepada Tito dan jakarannya.