Mau Bunuh Raja Malaysia, Tiga WN Indonesia Anggota NII Ditangkap

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 19 Juli 2018 | 16:20 WIB
Mau Bunuh Raja Malaysia, Tiga WN Indonesia Anggota NII Ditangkap
Aparat Kepolisian Malaysia menangkap tujuh teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang hendak membunuh Raja Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad IV, Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan petinggi negara lainnya. [The Star]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat Kepolisian Malaysia menangkap tujuh teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang hendak membunuh Raja Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad IV, Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan petinggi negara lainnya.

Kepala Polisi Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Tan Sri Mohamad Fuzi Harun mengatakan, dari ketujuh teroris itu, tiga di antaranya adalah warga Indonesia.

Ketujuh orang tersebut, kata Fuzi, ditangkap dan ditahan di empat negara bagian, yakni Terengganu, Selangor, Perak, dan Johor.

“Mereka kami tangkap dalam operasi khusus pada 12 Juli sampai 17 Juli. Tiga di antaranya orang Indonesia. Mereka anggota Negara Islam Indonesia (NII) yang dilarang di negeri jiran,” kata Fuzi seperti diberitakan The Star, Kamis (19/7/2018).

Baca Juga: Mabes Polri Ikut Selidiki Pelemparan Bom Molotov Rumah Mardani

Ia menjelaskan, polisi melakukan penangkapan pertama pada 12 Juli di Terengganu. Di daerah itu, polisi menangkap satu lelaki Indonesia berusia 26 tahun.

“Dia adalah anggota teroris NII, yang sudah menerima pelatihan militer di Bandung Indonesia antara tahun 2015 sampai 2018,” terangnya.

Lelaki Indonesia itu menikahi perempuan Malaysia, yang juga bersumpah setia kepada kelompok teror NII.

Keduanya, terus Fuzi, berencana membawa sisa keluarga mereka di Indonesia maupun Malaysia ke Suriah, guna bergabung dengan ISIS meski gerombolan itu sudah dikalahkan.

“Penangkapan kedua dilakukan di Petaling Jaya pada hari yang sama, 12 Juli. Di sana kami juga menangkap lelaki Indonesia berusia 27 tahun,” terangnya.

Baca Juga: Terduga Teroris Banyuasin Disinyalir Jaringan Abu Husnah di Solo

WNI tersebut adalah anggota ISIS. Saat penangkapan, polisi juga menyita 100 video dan 90 foto grup teror di ponsel yang bersangkutan.

"Kami percaya dia secara aktif mempromosikan ISIS di media sosial. Dia juga berencana bergabung dengan ISIS di Suriah,” tuturnya.

Penangkapan ketiga dilakukan di Ipoh, Perak, pada 14 Juli. Pada daerah itu, polisi juga menangkap WNI berusia 42 tahun.

"Dia diyakini memiliki hubungan dengan kelompok teror Jamaah Ansharut Daullah. Kelompok ini bertangung jawab membunuh satu polisi Indonesi di Jawa Barat pada 10 Mei,” jelasnya.

Mohamad Fuzi mengatakan, penangkapan berikutnya menyasar lelaki Malaysia berusia 42 tahun dan perempuan berumur 24 tahun di Johor, pada 16 Juli.

"Perempuan itu mengirim RM 4.000 kepada militan ISIS bernama Muhammad Nasrullah Latif alias Abu Gomez yang tewas di Suriah awal tahun ini,” ungkapnya.

Sebelum tewas, Abu Gomez pernah menyerukan pada pengikutnya melalui akun Facebook untuk melakukan serangan mematikan di Malaysia, Filipina, dan Indonesia setelah hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Lelaki Malaysia berusia 42 tahun itu juga berhubungan dekat dengan tokoh ISIS di Suriah bernama Muhammad Wanndy Mohamed Jedi. Si Wanndy ini juga kami dapatkan informasi telah tewas di Suriah,” katanya.

Sementara teroris keenam yang ditangkap adalah lelaki Malaysia berusia 34 tahun. Ia mengancam membunuh Raja Malaysia Sultan Muhammad V, PM Mahathir Mohamad, dan Menteri di Departemen Perdana Menteri Datuk Mujahid Yusof Rawa.

"Dia dan kelompoknya mengunggah ancaman melalui Facebook. Mereka menilai Raja, PM Mahathir, dan pejabat negara sebagai tagut,” tegasnya.

Fuzi mengatakan penangkapan terakhir menyasar lelaki Malaysia berusia 21 tahun di Masai, Johor, yang bekerja sebagai operator pabrik.

"Dia berencana pergi ke Suriah untuk bertarung bersama militan IS lainnya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI