Suara.com - Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris membeberkan sejumlah hal yang hal yang harus dilakukan oleh Joko Widodo jika ingin menang pada Pemilihan Presiden (Pilpres 2019) mendatang.
Menurutnya, konsisten dengan janjinya adalah salah satu yang harus dilakukan, jika tak mau kalah oleh Prabowo Subianto yang digadang-gadang akan maju melawan Jokowi pada Pilpres nanti.
"(Agar tidak tumbang) Beliau tentu saja harus konsisten dengan agenda pemenuhan janji-janji politik yang sudah dikemukakan menjelang Pemilu 2014 yang lalu," katanya di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (19/7/2018).
Jokowi harus fokus pada kinerjanya. Artinya Jokowi harus menyelesaikan apa yang belum selesai, seperti yang dijanjikan dalam nawacita yang menjadi slogannya.
Baca Juga: Prabowo Belum Menentukan Pilihan Cawapres untuk Pilpres 2019
"Apa yang belum selesai, apa yang belum dilakukan, apa yang belum dipenuhi, itu mesti difokuskan oleh pak Jokowi," kata Syamsuddin.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar untuk sementara ini tidak terlalu fokua pada urusan mencari calon wakil. Karena dengan tingkatkan kinerjanya, elektabilitas Jokowi akan semakin meningkat.
"Nggak usalah membahas cawapres dan lain sebagainya, fokus saja ke kinerja. Dengan demikian elektabilitasnga bisa stabil dan bahkan bisa meningkat," tandasnya.
Saat ini, elektabilitas Jokowi melampaui Prabowo Subianto, jika capres yang diusung hanya dua pasang. Jokowi berhasil meraup 58,2 persen suara, sementara Prabowo hanya mendapatkan 26,6 persen suara rakyat.
Namun, survei yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Politik LIPI ini berlangsung pada tanggal 26 April-9 Mei 2018. Adapun responden yang dipilih adalah 2.100 orang di seluruh provinsi di Indonesia dengan margin of error 2,14 persen.
Baca Juga: Bahas Pilpres 2019, SBY dan Prabowo Bertemu 24 Juli