Suara.com - Satu siswi kelas 10—sekolah menengah—di India diperkosa oleh 10 pelajar lelaki. Insiden itu terjadi di distrik Champaran Barat Bihar pada pekan lalu, tapi baru dilaporkan kepada kepolisian setempat pekan ini.
Inspektur distrik setempat Arvind Kumar Gupta mengatakan, kasus itu baru dilaporkan keluarga korban pada Selasa (17/7) pekan ini.
“Menurut keterangan, dia diperkosa di dalam ladang tebu hingga pingsan. Tapi dia tak dibunuh, dan mampu pulang ke rumah,” kata Arvind seperti diberitakan Gulf News, Kamis (19/7/2018).
Menurut korban, setelah dirudapaksa, kesepuluh siswa mengancam membunuhnya kalau berani mengungkap peristiwa tersebut kepada siapa pun. Para pelaku melarikan diri setelah gadis itu pingsan.
Baca Juga: Pertamina Akan Lepas Aset, Ada Apa?
Persoalan itu baru terungkap setelah gadis malang itu bersikeras kepada orang tuanya untuk berhenti bersekolah.
Setelah didesak, ia akhirnya mengakui menjadi korban rudapaksa 10 teman sekolah. Setelahnya, ia dan orang tua baru melapor ke kepolisian setempat.
“Insiden ini sangat serius dan menyedihkan. Ini menjadi kasus yang diperhatikan secara nasional. Kami sedang menyelidiki kasus ini. Semua orang yang terlibat dalam kejahatan akan ditangkap, ”kata inspektur Arvind.
Polisi telah membentuk tim investigasi khusus, dan sementara ini baru menangkap dua dari 10 pelaku. Kedelapan pelaku lain masih dalam pengejaran.
Ini adalah insiden kedua perkosaan geng terhadap siswi dalam dua minggu terakhir. Awal bulan ini, seorang siswa perempuan kelas sembilan mengakui diperkosa 18 orang di sekolahnya.
Baca Juga: Sandiaga Tuding DPRD DKI Menghambat Program Subsidi Pangan
Kedelapan belas pemerkosa itu terdiri dari kepala sekolah, dua guru, dan 15 siswa. Kesemua pelaku sudah ditangkap polisi.
Kasus itu dikecam secara nasional, apalagi putra kepala sekolah juga diketahui turut memerkosa siswi tersebut. Peristiwa itu terjadi di distrik Saran, sekitar 100 kilometer dari utara Patna.
Menurut pengaduannya, tiga siswa memperkosa korban di toilet sekolah pada bulan Desember tahun lalu, dan kemudian membuat video tentang insiden tersebut.
Menggunakan video tersebut, orang-orang memerasnya dan juga memaksanya untuk berhubungan seks dengan siswa lain di sekolah.
Ketika korban membawa masalah ini ke dewan guru, kepala sekolah serta dua guru justru mengeksploitasi dirinya secara seksual.
Trauma ini berlanjut selama tujuh bulan terakhir, sampai akhirnya korban mengerahkan keberanian dan melaporkan masalah ini kepada orang tua yang mengajukan kasus terhadap 18 orang di kantor polisi setempat.