Suara.com - Kepolisian Republik Indonesia menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI pada Kamis (19/7/2018). Dalam RDP ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian hadir didampingi Wakapolri Komjen Syafruddin beserta jajarannya.
Dalam RDP ini, Tito Karnavian mengungkapkan sejumlah hal yang telah dilakukan Polri. Salah satunya adalah terkait aksi terorisme di Indonesia.
Mantan Kapolda Metro Jaya tersebut mengatakan, sejak terjadi kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok dan insiden bom di Surabaya, polisi sudah menangkap 270 orang yang terduga teroris.
Tito menyebut, 270 terduga teroris tersebut ditangkap di berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya ada 8 orang yang ditangkap di Mako Brimob, lalu 49 orang terduga teroris terkait bom Surabaya.
"Terkait dengan aksi teroris di Polres Riau ada 12 orang ditangkap. Lalu aksi jelang Pilkada Serentak ada 64 orang, terkait teror di Pasuruan ada 8 orang," sebut Tito Karnavian.
Selain itu, polisi juga menangkap 8 orang kaitannya dengan insiden penyerangan Polres Indramayu. Kemudian 58 orang terduga teroris ditangkap terkait rencana teror.
"Terakhir di Kaliurang, Jogja, ditangkap tiga orang. Satu orang ditangkap dan dua pelaku ditembak mati," sebut Tito Karnavian.
Ia menjelaskan, dari 270 orang terduga teroris yang ditangkap Polri tersebut ada 20 orang yang meninggal dunia. Tindakan tegas tersebut dilakukan Polri karena pelaku berusaha melawan dan menyerang petugas.
"Ada yang berusaha untuk membacok petugas," imbuh Tito Karnavian.