Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diwakili oleh Dirjen Cipta Karya, Sri Hartoyo secara resmi membuka pameran dan konferensi industri lanskap dan penghijauan, Expo Urbanescape dan Greenery 2018 yang diselenggarakan untuk pertama kalinya di Indonesia.
Green Building Council Indonesia menjadi tuan rumah Eexpo Urbanescape dan Greenery 2018 ini berkolaborasi dengan PT Media Artha Sentosa sebagai penyelenggara Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memprediksi bahwa di tahun 2050, sekitar 66 persen dari populasi dunia akan menghuni area urban.
Sri Hartoyo mengatakan, Kementerian PUPR turut mendukung dan berupaya mengimplementasikan konsep berkelanjutan melalui program strategis pembangunan Kebun Raya dan Program Pengembangan Kota Hijau (P2HK).
"Kita sadari bahwa komponen lanskap bukan sekedar penunjang, namun merupakan bagian utama yang mendukung penerapan konsep infrastruktur hijau dalam mewujudkan hasil pembangunan yang berkelanjutan," kata Sri saat menghadiri acara di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018).
Baca Juga: Detik - detik Rumah Mardani Ali Sera Dilempar Bom Molotov
Menurut dia, penataan lanskap yang baik tidak hanya dapat memberikan nilai lebih dari sisi estetika, namun juga dapat berkontribusi terhadap pengelolaan sumber daya air, tanah dan udara bagi terciptanya keseimbangan ekosistem.
Hal ini didorong dengan tren gaya hidup milenial yang juga lebih memilih untuk tinggal di area urban dibanding generasi sebelumnya yang menghuni area suburban.
“Dengan perubahan tren ini, area urban menjadi semakin padat dan terjadi berbagai pergeseran keseimbangan ekologi yang berdampak ada kerusakan lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Direktur PT Media Artha Sentosa Teddy Halim menambahkan, Expo Urbanescape dan Greenery diharapkan dapat menjadi wadah bagi profesional industri lanskap, pembuat kebijakan, pelaku industri, akademia hingga masyarakat luas untuk berbagi informasi, saling belajar dan menginspirasi demi kehidupan urban yang lebih sehat, hijau dan berkelanjutan.
“Sisi pamerannya akan menonjolkan berbagai produk penghijauan, taman dan area hijau, sementara konferensi, seminar dan berbagai presentasi yang digelar bersamaan memberikan peluang belajar bagi pesertanya," kata Teddy.
Baca Juga: Harga Transfer Cristiano Ronaldo ke Juventus Dianggap Ekonomis
Green Building Council Indonesia merancang program konferensi di Expo Urbanscape dan Greenery 2018 ini dengan mengundang pembicara-pembicara pakar di bidangnya. Berbagai isu makro lanskap dan penghijauan dibahas di sini. Targetnya, setiap peserta dapat pulang dengan wawasan baru dan inspirasi baru.
Expo Urbanspace dan Greenery 2018 menghadirkan lebih dari 60 peserta pameran, 1 konferensi utama, 3 seminar dan 5 presentasi selama 3 hari. Termasuk pula partisipasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta mengajak salah satu kabupaten yang menjadi bagian dari Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yaitu Kabupaten Luwu Utara.
"Semoga Expo Urbanescape dan Greenery dapat menjadi sumber ide dan inspirasi bagi semua yang berpartisipasi dan menghadiri. Kita harus terus disiplin dan berupaya untuk melestarikan kota-kota kita," tandas Teddy.