Kemenpar Tampilkan Banyuwangi Ethno Carnival 2018 Lebih Fresh

Kamis, 19 Juli 2018 | 08:58 WIB
Kemenpar Tampilkan Banyuwangi Ethno Carnival 2018 Lebih Fresh
Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018 telah ditetapkan sebagai salah satu Top 10 Event Calendar of Event 2018 Kementerian Pariwisata. Tahun ini, BEC akan tampil lebih fresh.

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018. (Dok: Kemenpar)
Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018. (Dok: Kemenpar)

Rencananya, BEC 2018 akan dihelat pada 28-29 Juli mendatang. Atraksi keren ini akan dipusatkan di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menyambut baik terlaksananya acara ini. Menurutnya, BEC 2018 merupakan salah satu kekayaan parade karnaval yang dimiliki Indonesia.

BEC juga bisa menjadi jembatan antara kesenian tradisional dengan modern, agar lebih diterima di panggung internasional.

"Kreasi kostum karnaval Indonesia bagus-bagus. Dari Jember Carnaval, Banyuwangi Ethno Carnaval, Malang Carnival, Batik Solo Carnaval, nama-namanya sudah mendunia. Persiapannya harus sungguh-sungguh, fasilitasnya harus berstandar dunia, tidak lagi terkotak-kotak oleh birokrasi yang sempit," ujar Arief, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018. (Dok: Kemenpar)
Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018. (Dok: Kemenpar)

Di saat bersamaan, Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan, Banyuwangi Ethno Carnival 2018 akan digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

BEC 2018 akan tampil dengan kemasan yang baru dan lebih fresh. Defile akan tampil di 11  panggung yang berbeda.

“Secara kasat mata, BEC kali ini hampir sama dengan karnaval yang diselenggarakan di berbagai daerah, namun BEC mempunyai ciri tersendiri dan menjadi pesonanya, yakni tema busana yang kami tampilkan selalu berbeda setiap tahunnya. Karnaval ini menyajikan kekayaan tradisi dan budaya lokal,” ujar Pitana, yang didampingi Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar, Sumarni.

Ia menyebut, penyelenggaraan top 10 event sudah pasti berstandar nasional, sebab didampingi kurator-kurator andal. Dari unsur musik, para seniman asli Banyuwangi juga turut andil.

Fashion show karnaval dikurasi Dynand Fariz, perancang busana sekaligus pendiri Jember Fashion Carnival.

Defile dalam berbagai ansambel warna-warni, berputar dalam rutinitas tarian koreografer di ruang terbuka. BEC merupakan perayaan yang menghadirkan wisatawan lokal maupun mancanegara dengan pertunjukan budaya yang fantastis. Tidak cukup sampai di situ, BEC 2018 akan diisi pula oleh 13 bintang tamu,” ujar Pitana.

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018. (Dok: Kemenpar)
Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2018. (Dok: Kemenpar)

Sementara itu, Sumarni, mengatakan acara ini menjadi kebanggaan warga Banyuwangi.

Event ini membangun kebanggaan warga akan daerahnya, sehingga masyarakat akan tergerak untuk ikut memberikan yang terbaik bagi Banyuwangi. Kami salut, karena ibuan orang hadir ke acara ini. Bahkan kami juga mendapatkan kabar dari panitia bahwa pesertanya terus bertambah dari tahun ke tahun hingga harus dibatasi,” tambah Sumarni.

Sementara itu, Kepala Bidang Area I (Jawa) Kemenpar, Wawan Gunawan, mengatakan, BEC yang mengusung tema besar "Puter Kayun" ini akan melalui rute dari Taman Blambangan hingga kantor bupati Banyuwangi, melewati jalan-jalan protokol Kota Banyuwangi sepanjang 2,2 km.

“Dalam BEC nanti, seluruh pengalaman unik festival busana akan ditampilkan. Utamanya kostum-kostum etnik tradisional kontemporer. Ratusan penari Gandrung juga akan ikut terlibat. Inilah tarian pembuka yang sudah rutin digelar di berbagai acara seni dan budaya Banyuwangi,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI