KPK Buru Orang Dekat Bupati Labuhanbatu yang Nekat Lawan Petugas

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 19 Juli 2018 | 07:30 WIB
KPK Buru Orang Dekat Bupati Labuhanbatu  yang Nekat Lawan Petugas
Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap (kedua kiri) memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/7). [Antara/Rivan Awal Lingga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang memburu Umar Ritonga (UMR) yang merupakan orang dekat Bupati Labuhanbatu, Pangonal Harahap yang sudah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait proyek-proyek di lingkungan Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, tahun anggaran 2018.

"Terhadap UMR yang saat ini masih going somewhere agar segera menyerahkan diri ke KPK. Pihak-pihak yang mengetahui keberadaan UMR dapat menghubungi telepon Kantor KPK di nomor 021-25578300," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Rabu (19/7/2018).

Umar Ritonga adalah orang kepercayaan Bupati Labuhanbatu, Pangonal Harahap yang melarikan diri saat akan diamankan tim KPK pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) Selasa, 17 Juli 2018.

Umar ditugaskan oleh Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap untuk mengambil cek senilai Rp 576 juta dari petugas Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara berinisial H. Cek itu berasal dari pemilik PT Binivan Konstruksi Abadi, Effendy Sahputra.

"UMR tidak kooperatif. Di luar bank tim menghadap UMR untuk memperlihatkan tanda pengenal KPK. UMR melakukan perlawanan dan hampir menabrak pegawai KPK yang sedang bertugas saat itu," tambah Saut.

Sempat terjadi kejar-kejaran antara mobil tim KPK dan UMR, tetapi lelaki itu kemudian melarikan diri ke lokasi kebuh sawit dan rawa. Akhirnya tim KPK memutuskan untuk mencari pihak lain yang juga diamankan dalam kasus ini.

"Uang masih di tangan UMR," tambah Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Namun menurut Febri, barang bukti yang diamankan telah terkonfirmasi adalah bukti penarikan uang dan bukti-bukti lain yang tidak meragukan KPK bahwa ada transaksi dengan modus seperti itu terjadi dan melibatkan Bupati Labuhanbatu. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI