Suara.com - Penangkapan terduga teroris berinisial IL (41) di jalan Perumnas 6B, RT 8 RW 62 Condongsari, Condongcatur Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta sekitar pukul 14.30 WIB sempat membuat warga heboh.
Saat terjadi penangkapan, jalanan di sekitar lokasi ditutup dan dialihkan. Warga dilarang oleh aparat kepolisian untuk mendekat. Mengambil gambar juga tidak diperbolehkan, bahkan jurnalis pun dipersulit saat bekerja.
Suara.com yang memantau dari kejauhan hanya melihat seorang dimasukkan ke dalam mobil. Setelah itu dibawa beriringan dengan belasan aparat yang menggunakan motor.
Setelah peristiwa penangkapan terjadi, istri IL terduga teroris itu berteriak, memekikan takbir sebanyak dua kali.
"Allahuakbar! Allahuakbar! Allah pelindung kami, ya Allah," teriaknya sembari menangis.
Tak berselang lama, petugas kepolisian meminta jurnalis untuk tidak mendekat dan mewawancarai istri terduga teroris. Namun para awak media terus mengejar perempuan itu untuk diminta keterangan.
Istri korban pun digiring masuk oleh karyawannya ke rumah sekaligus tempat usahanya berjualan Ayam Bakar Bu Tuti. Melihat jurnalis yang terus mendekat, karyawan kemudian menutup gerbang rumah.
"Biar media tahu, kebenaran harus adil," ujar perempuan itu sebelum kembali didorong masuk oleh karyawannya dan Ketua RT 8 yang saat itu juga berada di lokasi kejadian.
Setelah istri terduga teroris itu masuk, Kapolres Sleman AKBP Muhammad Firman Lukmanul Hakim terlihat buru-buru hendak masuk ke dalam mobil. Ia hanya menyatakan bahwa peristiwa sore hari itu merupakan agenda Densus 88 Antiteror dari Mabes Polri.
"Yang turun dari Densus ya," ujarnya lalu menutup pintu mobil yang dinas yang digunakannya.