Suara.com - Farhan Malik Al Adzkar (22) menceritakan kisahnya melawan sebelas orang pembegal, yang mengadang dirinya di atas Jembatan Munjul Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (18/7/ 2018) dini hari.
Menurut Farhan, saat itu dia hendak ke Pesantren Al Ikhsan di Cibubur, Depok, Jawa Barat tempat dia selama ini bekerja. Farhan saat itu mengendarai motor matik merek Honda Vario.
Awalnya, sekretaris Pesantren Al Ikhsan itu mengendarai motor dengan kecepatan cukup tinggi. Namun, setelah tiba di atas Jembatan Munjul, ia sengaja memelankan laju kendaraan karena ingin menikmati suana malam.
"Saya lihat jalan tol masih ramai. Terus sempat ada yang menyalip, tapi awalnya saya tidak curiga. Mereka ya anak-anak muda," kata Farhan ditemui Suara.com di Pesantren Al Ikhsan, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Rabu (18/7/2018).
Baca Juga: Pengamat : Sistem Zonasi Sekolah Bisa Diteruskan
Farhan tidak tahu persis berapa jumlah motor yang menyalipnya. Namun yang pasti, motor-motor tersebut berhenti dan parkir di ujung jembatan. Mula-mula dia tidak curiga terhadap anak-anak muda itu.
"Saya kira mereka juga mau menikmati malam. Saya kira mau foto-foto. Saya tidak menduga mereka itu begal. Saya tidak mikir aneh-aneh, saat mereka parkir ya sudah. Mereka turun. mereka menengok saya. Saya belum berpikir apa, pokoknya jalan," tutur Farhan.
Namun, delapan orang dari pemuda itu justru mendatangi dirinya yang masih di atas motor. Bahkan untuk lari pun dia tidak lagi ada kesempatan. Sementara tiga orang dari mereka, menunggu di atas motor.
"Kemudian yang satu orang bilang, 'Bang HP Iu bang' sambil mengangkat sweater, saya lihat ada celuritnya," ujar Farhan.
Pelaku tak sempat mengeluarkan celurit, karena Farhan sigap turun dari motor dan langsung mencekik pemuda tersebut.
Baca Juga: Alasan Geisha Pilih Regina sebagai Vokalis Baru
"Saya cekik lehernya. Saya sekap begitu dari samping. Sambil saya bawa dia ini mundur. Teman-temannya tidak ambil motor saya. Mereka semua justru mau menyelamatkan temannya dari saya," tutur Farhan.
Saat mundur itulah, kaki Farhan sempat tersangkut di trotoar jembatan. Farhan terjatuh bersama pelaku yang masih disekapnya.
Farhan melihat tujuh orang pelaku lain sudah mengeluarkan celuritnya masing-masing dan langsung mengeroyoknya.
"Yang saya sekap ini langsung bilang, bacok, bacok. Saya langsung dibacok habis-habisan. Kaki, punggung, tangan, lutut saya, kena semua. Untung saya masih pakai helm, jadi kepala saya ini selamat," tutur Farhan.
Farhan terus berusaha memegang satu orang yang disekapnya, sambil menutup perutnya agar tidak terkena sabetan para pelaku.
"Saat yang saya pegang ini berdiri, saya juga langsung berdiri. Dia juga langsung bacok saya. Saya tangkis pakai tangan kanan ini. Makanya lukanya parah," ujar Farhan sambil menunjukkan tangannya yang dibalut perban.
Ketika menanggkis serangan itulah, Farhan berhasil merebut celurit dari pelaku. Lalu berusaha untuk menyerang balik.
"Dia bacok saya. Celuritnya saya pegang. Sakit banget rasanya karena tajam. Tapi saya usahakan tetap pegang. Saya putar celuritya, langsung saya tarik dari tangan dia. Begitu lepas, saya langsung bacok dia tapi tidak kena," tutur Farhan.
Mengetahui Farhan memegang celurit, para pelaku langsung kabur. Sesaat setelah itu, warga datang ke tempat kejadian.
"Mereka kabur, saya belum rasakan apa-apa saat itu. Saya malah langsung mau pulang sebelum warga datang menolong saya," kata Farhan.