Korban diperkirakan sudah dibunuh tiga hari sebelum jasadnya mengapung. Foto-foto korban, mulai dari lokasi kejadian hingga di rumah sakit beredar luas.
Salah seorang rekan korban, En, tidak menyangka korban meninggal secara mengenaskan. Namun En tidak mengetahui kehidupan pribadi korban. Setiap hari En mengikuti perkembangan kasus itu, karena ingin mengetahui siapa pelakunya.
Sejumlah tetangga korban di Lapangan Diana, Bukit Cermin mengenal korban merupakan perempuan ramah dan baik.
"Kasihan orang baik, kenapa meninggalnya seperti itu. Tega sekali pembunuhnya. Kami berharap pelaku mendapat ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya," katanya pula.
Baca Juga: Bendera Peserta Asian Games Pakai Bambu, Sandiaga: Jangan Julid
Sementara Urip, pengacara PT Sinar Bodi Cipta Urip Santoso membenarkan, bahwa Ns bekerja di perusahaan tersebut dengan jabatan sebagai manager.
“Iya benar kami baru mendapat kabar, tapi itu kan pribadi tak hubungannya dengan perusahaan,” kata Urip.
Terhadap jasad Supartini, polisi sudah melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab utama kematiannya.
Dokter forensik Polda Kepri dr Leonardo SpF mengungkapkan, beberapa hasil autopsi yang ditemukan di tubuh mayat menunjukkan Tini dibunuh.
”Dalam rahim Supartini dijumpai gumpalan daging yang menyerupai janin berusia dua bulan,” tuturnya.
Baca Juga: Penggembala Sapi Temukan Bayi Mungil di Area Pesantren di Sumsel
Selanjutnya, Supartini diketahui tewas bukan karena kehabisan nafas akibat tenggelam. Ia lebih dulu meninggal sebelum berada di dalam sungai Wacopek.