Suara.com - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkap faktor yang membuat anggota Polri dapat melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri. Bahkan hingga melakukan tindakan bunuh diri.
Setyo mengatakan, Polri sudah melakukan penelitian terkait tindakan polisi yang dapat merugikan dirinya sendiri. Ini lantaran mengalami tingkat stres tinggi ketika menjalankan tugas.
"Itu sudah pernah ada satu penelitian, anggota atau penyidik misalnya mencari pelaku saja itu tingkat stresnya tinggi. Apalagi dia dibatasi waktu, harus segera tertangkap. Nggak usah jauh-jauh, itu anggota polantas mengatur lalu lintas, kalau lalinnya yang diatur nggak mau, bandel juga, stres juga mungkin. Termasuk tingkat stres yang cukup tinggi, profesi kepolisian," kata Setyo kepada wartawan, Rabu (18/7/2018).
Setyo tidak memungkiri kemungkinan anggota Polri ada juga yang mengalami masalah di dalam keluarganya. Hal itu akhirnya mempengaruhi performa dalam bertugas. Untuk mengantisipasi itu, Polri membuka layanan konsultasi bagi anggota yang memiliki masalah.
Baca Juga: Pembunuh Janda Terbungkus Karung di Sungai Akhirnya Ditangkap
"Tapi kembali lagi bahwa organisasi sudah memberikan peluang, memberi kesempatan mereka untuk melakukan curhat, konsultasi. Supaya mereka dapat jalan keluar terbaik, dari segi psikologi maupun agama," ujar Setyo.
Sebelumnya, seorang anggota Brimob atas nama Baratu Thamrin tewas mengenaskan di Depok, Jawa Barat, Selasa (17/7/2018).
Baratu tewas diduga bunuh diri dengan menembakan senjata api ke kepalanya. Hingga kini polisi juga belum memberikan informasi mengenai penyebab atau motif terkait tewasnya Baratu tersebut.