Infografis
Suara.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir tengah menjadi incaran KPK lantaran diduga memiliki keterkaitan dengan kasus suap proyek PLTU Riau 1 yang menyeret nama anggota komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.
Pada Minggu (15/7/2019) lalu, rumah Sofyan digeledah KPK, kemudian menyusul kantor PLN pusat turut digeledah sehari sesudahnya.
Belum usai kejelasan kasus tersebut, mantan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini juga lagi-lagi dikagetkan dengan beredarnya selembar kertas yang mencatumkan bahwa Sofyan Basir memiliki saldo yang cukup besar di bank BUMN tersebut.
Tak tanggung-tanggung nilainya hingga Rp 104,33 triliun. Angka pastinya Rp 104.332.350.929.269,62.
Dalam surat yang dikeluarkan pada 12 Maret 2012 lalu itu juga memuat beberapa nama direksi yang kala itu menjabat. Seperti Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama, Riswinandi sebagai Wakil Direktur Utama dan Pahala Mansury yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Di surat tersebut juga tercantum nomor rekening dengan nomor 125-00-0438914-4 dengan nama Sofyan Basir.
Namun, ketika Suara.com mencoba mencari tahu apakah betul nomor rekening itu milik Sofyan Basir, justru yang muncul adalah nama lain yakni Angga Yan Parica.
Hingga berita ini diturunkan, Suara.com masih berusaha menghubungi pihak Bank Mandiri untuk dimintai konfirmasi atas beredarnya surat tersebut.
