Suara.com - Rombongan bakal calon anggota legislatif dari PDIP dengan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) bentrok, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018). Bentrokan itu terekam dalam sebuah video bentrok caleg PDIP dan Perindo.
Selasa hari ini adalah hari terakhir bagi partai-partai untuk mendaftarkan bacalegnya untuk mengikuti Pemilu 2019. Karenanya, 15 partai yang sebelumnya belum mendaftarkan kadernya ke KPU memanfaatkan betul hari terkahir ini.
Saking ingin memuluskan langkah untuk berkompetisi pada pemilu tahun depan, rombongan partai-partai itu datang ke KPU hampir dalam waktu bersamaan.
Alhasil, keributan sempat terjadi antara rombongan PDIP dengan Perindo dan juga petugas keamanan kantor KPU.
Berdasarkan pantauan Suara.com, kejadian yang terjadi persis di pintu masuk gedung KPU tersebut bermula ketika petugas kemanan KPU mempersilakan mobil yang ditumpangi Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo masuk ke dalam ke halaman gedung.
Baca Juga: Mobil Hary Tanoe Nyelonong Masuk, Caleg PDIP - Perindo Bentrok
Padahal, sebelum HT datang, rombongan dari PDIP sudah berada di depan pintu gerbang masuk.
Karena mereka dilarang masuk, Adian Napitupulu dkk berdiri dan bernyanyi di depan pintu gerbang tersebut. Situasi berubah ketika mobil HT dipersilakan masuk menyusul sejumlah kader Perindo.
Merasa tak dianggap oleh petugas keamanan KPU, rombongan PDIP menghalangi mobil HT sebelum benar-benar masuk ke halaman gedung KPU. Mobil yang ditumpangi HT dan istrinya Liliana Tanoesoedibjo itu berhenti seketika.
Setelah itu, rombongan PDIP beradu mulut dengan aparat kemananan KPU. Mereka menilai perbuatan mereka tidak adil, karena menyampaikan kepada PDIP hanya enam orang yang bisa masuk, tapi kenyataannya mobil dan rombongan Perindo diizinkan masuk.
Baca Juga: Bentrok di Babak Pertama, The Minions Tundukkan The Daddies
"Ini tidak adil, kami dari tadi di sini, katanya yang bisa masuk enam orang. Tapi Perindo datang langsung masuk, jangan arogan seperti ini," kata salah satu orang dari rombongan PDIP saat bentrok terjadi.