Mobil Hary Tanoe Nyelonong Masuk, Caleg PDIP - Perindo Bentrok

Selasa, 17 Juli 2018 | 18:02 WIB
Mobil Hary Tanoe Nyelonong Masuk, Caleg PDIP - Perindo Bentrok
Rombongan bakal calon anggota legislatif dari PDIP dengan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) bentrok, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018). [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rombongan bakal calon anggota legislatif dari PDIP dengan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) bentrok, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).

Selasa hari ini adalah hari terakhir bagi partai-partai untuk mendaftarkan bacalegnya untuk mengikuti Pemilu 2019. Karenanya, 15 partai yang sebelumnya belum mendaftarkan kadernya ke KPU memanfaatkan betul hari terkahir ini.

Saking ingin memuluskan langkah untuk berkompetisi pada pemilu tahun depan, rombongan partai-partai itu datang ke KPU hampir dalam waktu bersamaan.

Alhasil, keributan sempat terjadi antara rombongan PDIP dengan Perindo dan juga petugas keamanan kantor KPU.

Baca Juga: Tempuh 18.000 Kilometer, Torch Relay Asian Games Dikawal TNI AU

Berdasarkan pantauan Suara.com, kejadian yang terjadi persis di pintu masuk gedung KPU tersebut bermula ketika petugas kemanan KPU mempersilakan mobil yang ditumpangi Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo masuk ke dalam ke halaman gedung.

Padahal, sebelum HT datang, rombongan dari PDIP sudah berada di depan pintu gerbang masuk.

Karena mereka dilarang masuk, Adian Napitupulu dkk berdiri dan bernyanyi di depan pintu gerbang tersebut. Situasi berubah ketika mobil HT dipersilakan masuk menyusul sejumlah kader Perindo.

Merasa tak dianggap oleh petugas keamanan KPU, rombongan PDIP menghalangi mobil HT sebelum benar-benar masuk ke halaman gedung KPU. Mobil yang ditumpangi HT dan istrinya Liliana Tanoesoedibjo itu berhenti seketika.

Setelah itu, rombongan PDIP beradu mulut dengan aparat kemananan KPU. Mereka menilai perbuatan mereka tidak adil, karena menyampaikan kepada PDIP hanya enam orang yang bisa masuk, tapi kenyataannya mobil dan rombongan Perindo diizinkan masuk.

Baca Juga: Alasan Johan Budi Pilih Jadi Caleg PDIP

"Ini tidak adil, kami dari tadi di sini, katanya yang bisa masuk enam orang. Tapi Perindo datang langsung masuk, jangan arogan seperti ini," kata salah satu orang dari rombongan PDIP saat bentrok terjadi.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Anggota DPR RI fraksi PDIP, Adian Yunus Napitulu. Dia mengatakan ketegangan terjadi karena rombongan Perindro tidak menunjukkan etika yang baik. Ditambah dengan memaksakan kendaraan masuk membelah masa PDIP yang datang lebih awal.

"Kalau kemudian mau ada yang lebih dulu masuk silakan, tapi jangan begitu, suaranya tidak mengusir-usir orang. Oke lu kaya, oke lu punya mobil Hammer, tapi memang lu berhak ngusir orang? enggak dong, turun baik-baik permisi segala macam," kata Adian kesal.

Karena mobilnya terus tertahan di gerbang KPU, Hari Tanoesoedibjo akhirnya turun dan masuk dengan jalan kaki ke dalam gedung KPU. Dia didampingi oleh istrinya Lialiana.

Bentrokan yang melibatkan Adian Napitupulu, Masinton Pasaribu, Arteria Dahlan dengan kader Perindo dan petugas keamanan KPU tersebut tidak berlangsung lama. Tak ada juga korban, sebab aparat kepolisian yang bertugas di KPU cepat turun tangan untuk melerainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI