Suara.com - Aksi seorang polisi gadungan beberapa waktu lalu ternyata berimbas pada penjualan atribut polisi. Pedagang mengaku cukup dirugikan atas ulah polisi abal-abal itu. Pedagang bahkan memiliki cerita tersendiri saat berhadapan dengan polisi gadungan.
Tristiani, salah seorang penjual atribut polisi dan dinas perhubungan laut menceritakan pengalamannya saat melayani calon pembeli yang ternyata seorang polisi gadungan.
Ia berkisah, saat itu kiosnya masih ada di blok 2, Pasar Senen Jaya, Jakarta Pusat. Kini ia ia sudah pindah ke blok 5 karena blok 1 dan 2 habis terbakar pada 2017 lalu.
"Dia (polisi gadungan) datang. Pakai pakaian preman gitu. Langsung tanya atribut pangkat Kompol (Komisaris Polisi)," kata Tristiani kepada Suara.com, Selasa (17/7/2018).
Baca Juga: Acungkan Salam Metal, Yusuf Supendi Pendiri PKS Nyaleg dari PDIP
Curiga dengan penampilan pembelinya, Tristiani langsung menanyakan Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri pada calon pembeli tersebut.
Saat diminta menunjukkan KTA, sang calon pembeli tersebut justru marah-marah kepada Tristiani.
"Ibu nggak percaya sama saya? Ibu nggak percaya kalau saya ini polisi? Ya sudah saya beli sama yang lain saja kalau nggak percaya sama saya," ujar Tristiani menirukan ucapan pelanggannya itu.
Selama berdagang, Tristiani selalu menanyakan KTA kepada calon pembeli. Khususnya yang datang tak menggunakan seragam polisi. Jika pembeli tersebut benar-benar anggota Polri, pasti akan menunjukkan KTA.
"Kalau Polisi beneran kan biasanya ya langsung tunjukin KTAnya. Ini buk KTA saya. Biasanya begitu," kata Tristiani.
Baca Juga: Konser di Borobudur, Mariah Carey Diminta Pakai Batik
Ia juga mengaku tak pernah menjual atribut polisi kepada orang yang tak dapat menunjukkan KTA.