Suara.com - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Syamsuddin Haris mempertanyakan peran partai dalam mengkader anggotanya untuk menjadi pemimpin, salah satunya di Pemilihan Anggota Legislatif Pemilu 2019 mendatang. Sementara partai banyak mencalonkan artis sebagai caleg.
Syamsuddin Haris mengatakan artis diusung partai menjadi caleg karena faktor popularitas. Sementara kader-kader parpol sering kali kalah dalam pemilihan karena kalah popular.
"Ironis. Parpol jadi mirip event organizer bagi mereka yang populer, punya modal & memiliki relasi nepotis dengan ketua umum partai ketimbang sebagai wadah mendidik pemimpin." kata Haris dalam akun Twitternya, @sy_haris, Selasa (17/7/2019).
Namun menurut Haris, artis boleh saja mencalonkan diri sebagai caleg. Hanya saja itu bertentangan dengan peran partai sebagai lembaga kaderisasi pemimpin.
Baca Juga: Pasang Artis Nyaleg, PSI: Belum Tentu Menang Meski Sudah Top
"Apa artis tidak boleh jadi caleg. Tentu boleh. Semua warga negara berhak jadi anggota parlemen. Tapi parpol dibentuk untuk mengkader calon wakil rakyat dan pemimpin. Publik berhak memperoleh wakil dan pemimpin terbaik. Lalu apa kerja partai jika tidak mengkader calon wakil dan pemimpin? Tidur?" tanya Haris.
10 artis nyaleg di Jabar
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa mengatakan partainya menempatkan sekitar 10 artis untuk ikut berlaga di Pemilu 2019 di 15 daerah pemilihan untuk Provinsi Jawa Barat.
"Ada sekitar 10 artis yang gabung dengan kami, mereka semua siap ikut serta dalam Pileg 2019 untuk dapil Jawa Barat," kata Saan Mustopa di Kantor KPU Jawa Barat Jalan Garut Kota Bandung, Senin (16/7/2018) kemarin.
Ia menuturkan, ke-10 artis yang ikut mencalonkan diri sebagai bakal calon anggota legislatif dari Partai NasDem di antaranya Syahrul Gunawan, caleg DPR RI untuk Dapil V (Kabupaten Bogor), Nurul Komar dan Dian Sastra Dapil VIII (Indramayu, Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon).
Baca Juga: 10 Artis Nyaleg di Jabar, dari Dian Sastra hingga Olla Ramlan
Kemudian Krisna Mukti, untuk Dapil X (Kuningan, Ciamis, Banjar, Pangandaran), Lucky Hakim Dapil VI (Kota Depok dan Kota Bekasi) dan Olla Ramlan Dapil IV (Sukabumi dan Kota Sukabumi).