Jadi Incaran KPK, Dirut PLN : Saya Ingin Pensiun Baik-baik

Selasa, 17 Juli 2018 | 09:38 WIB
Jadi Incaran KPK, Dirut PLN : Saya Ingin Pensiun Baik-baik
Direktur Utama PLN Sofyan Basir (tengah) memberikan keterangan pers tentang penggeledahan kediamannya oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Senin (16/7).[Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir tengah menjadi incaran KPK lantaran diduga memiliki keterkaitan dengan kasus suap proyek PLTU Riau 1 yang menyeret nama anggota komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.

Pada Minggu (15/7/2019) lalu, rumah Sofyan digeledah KPK, kemudian menyusul kantor PLN pusat turut digeledah sehari sesudahnya.

Terkait hal tersebut, Sofyan mengatakan bahwa dirinya akan memasuki masa pensiun.

“Setahun lagi saya pensiun, tapi saya ingin pensiun baik-baik,” kata Sofyan kepada wartawan, Senin (16/7/2018) malam.

Sofyan menceritakan, selama tiga setengah tahun memimpin perusahaan pelat merah ini, dirinya mengaku sudah mengerjakan banyak hal.

Salah satunya ialah tidak menaikan harga tarif dasar listrik (TDL) bagi masyarakat kurang mampu. Meskipun bahan baku pembuat listrik mengalami kenaikan. Bahkan ia menjamin TDL tidak akan naik sampai 2019 nanti.

“Batu bara naik 60 persen, ICP naik 30 persen, kurs naik menjadi Rp 14 ribuan, inflasi. Kalau dipikir oportuniti lossnya besar. Tapi kami cari efisiensi dengan dukungan pemerintah. Salah satunya DMO batu bara,” katanya.

Menurut Sofyan, efisiensi yang dilakukan PLN menimbulkan dampak positif pada pelanggan. Selain TDL tidak naik, selama kepemimpinannya pemadaman listrik sudah tidak ada lagi.

“Kami yakin negara akan bantu kami. Yang penting efisiensi PLN hilang pemadaman seluruh Indonesia,” ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI