Suara.com - Polisi menyimpulkan kasus ledakan di salah satu ruko Grand Wijaya Centre, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan disebabkan karena pemasangan regulator di tabung gas. Adanya kesalahan di regulator itu mengakibatkan kebocoran gas hingga memicu ledakan cukup dahsyat di PT. Provalindo Nusa & KJPP Febriman Siregar Partner.
"Penyebab ledakan di regulator," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stevanus Tamuntuan kepada Suara.com.
Menurut dia, dari hasil keterangan pegawai, tabung gas ukuran 12 kilogram itu memang baru dipasang. Namun, Stevanus tak menerangkan kapan pemasangan tabung gas itu dilakukan.
"Iya baru (pasang), makanya gasnya masih banyak," kata dia.
Baca Juga: Bahas Cawapres, Jokowi Bertemu Pimpinan Parpol Hampir Setiap Hari
Stevanus juga belum mau menyimpulkan apakah ada dungan kelalaian saat pemasangan hingga menyebabkan gas itu bocor dan menimbulkan ledakan. Ia hanya menyampaikan jika penyebab kebocoran tabung gas itu berasal dari regulator.
"Ya pokoknya intinya di regulator, itu kan bisa jadi, tapi mereka (karyawan) kan sudah bukan satu dua kali memasang," ucap Stevanus.
Sebelumnya, Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Polri Kombes Ulung Kanjaya menyampaikan pemicu ledakan di PT. Provalindo Nusa & KJPP Febriman Siregar Partner itu terjadi setelah isi gas dari tabung elpiji yang diduga mengalami kebocoran itu menjalar lubang saklar di ruangan dapur.
"Iya (pemicu ledakan karena ada aliran listrik). Pokoknya kalau ada colokan itu kan antara yang dicolok dengan listrik itu ada jarak, itu kan pasti ada listrik," kata Ulung saat dihubungi Suara.com, Jumat (13/7/2018).
Ulung menyampaikan, aliran listrik di ruangan tertutup bisa menghantarkan ledakan bila telah dipenuhi gas. Ledakan, kata dia, juga bisa terjadi apabila masyarakat lupa mematikan kompor gas seusai memasak di dapur.
"Kan bisa tuh kompor di gitu kan, kan keluar tuh gasnya kalau ada listrik yang di situ tunggu aja satu jam, pasti meledak," kata dia.
Baca Juga: Rayakan Prancis Juara Piala Dunia, Griezmann Bawa Bendera Uruguay
Namun, Ulung mengaku belum bisa memastikan asal muasal bocornya gas pada tabung elpiji hingga mengakibatkan ledakan di kantor konsultan properti tersebut. Sebab, kata dia, sejumlah barang bukti yang disita seperti regulator, selang dan karet penutup tabung gas masih diselidiki di Puslabfor.
"Itu mau diselidikin dulu apa dari selangnya atau dari karetnya itu yang harus diseldiiki, bocornya kenapa," katanya.
Setidaknya 11 bangunan dan sebuah mobil rusak akibat terkena ledakan di PT. Provalindo Nusa & KJPP Febriman Siregar Partner, Kompleks Grand Wijaya Centre pada Kamis (12/7/2018) kemarin. Ledakan itu juga mengakibatkan dua pedagang bernama Anjasmara (27) dan Adeng Kurniawan (30) luka-luka akibat terkena serpihan kaca.