Suara.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap setidaknya 194 terduga teroris di sejumlah wilayah di Indonesia, pasca serangan teroris di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Total sudah 194 sejak bom Surabaya dan kami nggak akan berhenti," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (16/7/2018).
Untuk terduga teroris yang mencoba menyerang anggota, berhasil dilumpuhkan dan meninggal di lokasi berjumlah sebanyak 20 orang dilakukan tindakan tegas.
"Jadi sudah 20 terduga teroris meninggal dunia. Kami akan kejar terus jaringan-jaringan ini yang terkait dengan bom Surabaya. Kami akan urut betul dan kami sudah tau jaringan ini dimana saja kami akan bertindak, kejar. Anda sudah buka pintu, kami tidak akan berhenti masuk," ujar Tito.
Tito menyebut aparat negara serius dalam melakukan penangkapan-penangkapan terhadap orang yang sudah terdeteksi dengan jaringan terorisme yang dapat mengancam keamanan negara.
"Kami ingin menunjukan negara lebih kuat dari pada teroris dan saya memohon dukungan kepada seluruh pihak masyarakat pemerintah sama-sama untuk menangani ini," kata Tito.
Sebelumnya beberapa hari terakhir telah terjadi dua kejadian di Kaliurang, Kilometer 10, Yogyakarta, Densus 88 Antiteror menyergap tiga orang terduga teroris dengan baku tembak yang mengakibatkan tiga terduga tewas di tempat.
Selanjutnya, Indramayu, Jawa Barat, pasangan suami isteri mencoba menyerang Polres Indramayu dengan menerobos menggunakan sepeda motor dengan melempar bom panci ke arah petugas.
Setidaknya, dua pasangan suami isteri tersebut telah berhasil diamankan oleh anggota.