Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menampik dirinya disebut-sebut masuk dalam bursa kandidat bakal calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Seusai menghadiri kampanye "Pandu Laut Nusantara" di Jakarta, Minggu (15/7/2018), Menteri Susi menolak isu tersebut saat awak media mengonfirmasi dirinya masuk salah satu kandidat teratas bakal cawapres yang mendampingi Jokowi.
"Tidak ada itu," kata Menteri Susi seraya membalikkan badannya, untuk kemudian meninggalkan kerumunan media. Petugas keamanan langsung mengawal Susi menuju ke dalam sebuah hotel.
Berdasarkan hasil survei Charta Politika di Jawa Barat yang dikutip Antara, Susi berada di peringkat ketiga teratas kandidat Cawapres pendamping Jokowi.
Baca Juga: Usai Digeledah KPK, Rumah Dirut PLN Sofyan Basir Sepi
Dari 1.200 responden, sebanyak 3,8 persen menilai Susi pantas mendampingi Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019.
Sementara itu, urutan teratas ditempati oleh mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo sebesar 10,9 persen kemudian disusul politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 8,1 persen.
Selain itu, LSM Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia menyatakan peluang Menteri Susi menjadi semakin terbuka untuk menjadi Cawapres setelah dirinya meraih kelulusan dan mendapat ijazah setara SMA.
"Dengan terpenuhinya syarat formal tersebut, saya kira peluang untuk menjadi cawapres makin terbuka," kata Koordinator Nasional DFW Indonesia Abdi Suhufan.
Menurut dia, peluang tersebut semakin terbuka karena tingginya tingkat kepopuleran Menteri Susi selama ini di tengah masyarakat.
Baca Juga: Kabur Usai Suami Tertembak, Perempuan Teroris Indramayu Ditangkap
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meraih ijazah setara SMA setelah lulus ujian Paket C di satu SMA negeri di daerah domisilinya, Pangandaran, Jawa Barat, 11 s.d. 13 Mei 2018.