Kedatangan Jokowi ke ponpes itu sendiri, disambut hangat oleh pemimpin An Najah Kiai Haji Minanul Aziz Syathori dan ribuan santi serta umat Islam Sragen.
Minanul Azis merasa bangga atas kedatangan Presiden Jokowi di pondok, sebab membuat para santri dan masyarakat umat Muslim di Sragen lebih termotivasi.
Menurut dia, Ponpes An Najah didirikan pada 1958 oleh KH Ahmad Djisam Abdul Mannan dan kemudian membuka sekolah SMP, SMK dan madrasah aliyah. Jumlah satri sekarang 650 anak tetapi yang bisa tertampung di asrama hanya sekitar 20 persen.
"Ponpes An Najah yang pokok pendidikan menghafal Al Qur'an dan kewirausahaan," katanya seperti diberitakan Antara.
Namun, kata dia, ruang belajar di ponpes tersebut dibangun dengan dana swadana yang terbatas. "Ibarat burungnya banyak, tidak ada sangkarnya," kata Menanul.
Presiden Joko Widodo mengatakan, merasakan apa yang dibutuhkan oleh Ponpes An Najah dan segera menurunkan tim untuk memeriksa lahan yang rencana dibangun untuk sekolah.
"Saya segera turunkan tim untuk memeriksa ke ponpes ini," kata Jokowi.