Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta pengelola jalan tol tidak menjual produk asing di area peristirahatan. Produk lokal, kata Jokowi, harus diutamakan untuk meningkatkan pendapatan rakyat.
Pesan itu diutarakan Jokowi saat memberikan pidato sambutan dalam acara peresmian Jalan Tol Solo - Ngawi ruas Kartasura - Sragen, Jawa Tengah, Minggu (15/7/2018).
"Saya titip, tadi juga sudah disinggung oleh Pak Menteri PU (Basuki Hadimuljono) mengenai rest area, jangan sampai titik-titik yang ada kegiatan ekonomi itu justru diisi oleh merek-merek asing. Harus semuanya diganti satai, soto, kambing guling, gudeg," ujar Jokowi di Gerbang Tol Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (15/7/2018).
Selanjutnya, Jokowi minta pada Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri PU dan Perumahan Rakyat untuk bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi. Ia ingin area peristirahatan jalan tol didominasi produk lokal.
Baca Juga: Partai Berkarya Tak Malu Akui Ikon Politiknya adalah Soeharto
"Sehingga yang namanya batik bisa dijual di situ, telur asin bisa dijual di rest area. Makanannya yang tadi. Kalau minum ya wedang ronde. Saya kira bisa dijual di rest area," kata Jokowi.
Terkait Jalan Truas Kartasura - Sragen, yang telah selesai dibangun, Presiden senang. Sebab, tol ini merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang secara bertahap mulai tersambung dari Merak hingga Banyuwangi.
"Saya titip yang pertama, ini akan memperlancar mobilitas barang, mobilitas orang, dan bisa menurunkan biaya logistik," ucap Jokowi.
Pembangunan infrastruktur, kata Jokowi, harus terus dilakukan untuk memperkuat daya saing bangsa di tengah kompetisi global. Karena jika tidak, sambung dia, Indonesia akan ditinggal oleh negara-negara lain.
"Kita sudah kalah dengan Singapura, jelas sudah lama. Dengan Malaysia kita sudah kalah, dengan Filipina kita kalah. Baru saja dengan Vietnam kita kalah," kata Jokowi.
Baca Juga: Pelari Kenya Rajai Jakarta International 10K 2018
"Saya tak mau nanti ditinggal lagi oleh Laos, oleh Kamboja, karena ketidakcepatan dalam membangun hal-hal yang fundamental. Saya harapkan setelah pembangunan di bidang investasi dan infrastruktur, kita menginjak ke tahapan besar kedua yaitu investasi sumber daya manusia," jelas presiden.