Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membeberkan sejumlah kriteria untuk menjadi calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2019 mendatang.
Sedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki oleh sesorang yang ingin maju bersama Jokowi.
"Pertama, figurnya harus memiliki chemistry, kedekatan, kesesuaian dengan pak Jokowi, karena orang ini mau bekerja sama selama lima tahun ke depan. Ibarat suami istri satu sama lain harus cocok, tidak ada jarak, harus memiliki chemistri," kata Politikus PPP Ahmad Baidowi dalam diskusi bertajuk 'Jokowi Memilih Cawapres' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7/2018).
Kriteria selanjutnya menurut Baidowi adalah sosok tersebut harus mewakili kultur dari kekuatan politik Islam atau santri.
Pasalnya menurut dia, bangunan kebangsaan Indonesia sejak awal hingga saat ini dibangun atas dasar koalisi nasionalis agama khususnya Islam.
"Ketiga, figur Cawapres harus memiliki kemampuan atau kapasitas, khususnya dalam ekonomi. Karena selama ini tupoksi seorang wapres lebih pada ekonomi dan presiden pada bidang polhukam," katanya.
Kemudian, kriteria selanjutnya adalah harus bisa diterima oleh kalangan anak muda. Sebab, berdasarkan data badan pusat statistik diperkirakan lebih dari 40 persen pemilih tahun 2019 adalah anak muda.
"Bisa saja usianya senior tapi digandrungi anak muda. Misalnya Mahatir di Malaysia, bisa saja usianya tua, tapi disenangi anak muda, sehingga terpilih. Atau juga memang usia calonnya muda, sehingga mudah mendapat perhatian dari anak muda," kata Baidowi.
Selain empat kriteria awal tersebut, kriteria paling penting menurut dia adalah bahwa Cawapres Jokowi harus mampu menahan serangan-serangan kepada Jokowi.
Serangan-serangan tersebut terkait dengan kekurangan-kekurangan yang ada pada diri Jokowi, seperti sering dicap sebagai anti Islam, pro Cina, dan juga pro asing.