Suara.com - Harga daging ayam dan telur terus mengalami kenaikan akhir-akhir ini di Kota Bandung. Walhasil, Pemerintah Kota Bandung bakal segera melakukan operasi pasar guna bisa kembali menstabilkan harga daging ayam dan telur.
"Standar prosedur dari pemerintah adalah melakukan operasi pasar," ujarWali Kota Bandung Ridwan Kamil, saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (13/7/2018).
Emil, sapaan akrab Ridwan, mengatakan ketidakwajaran harga bahan pokok itu direspon Pemkot Bandung melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dengan operasi pasar di beberapa pasar di Kota Bandung.
Hal itu dilakukan guna menekan harga pangan yang melonjak, termasuk harga daging ayam dan telur, sehingga setelah dilakukan operasi pasar maka harga bisa kembali stabil.
Baca Juga: Lima Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal Thailand Terbuka
"Jadi kalau diduga ada permainan pasar suplay and demand terhadap ayam ataupun telur, maka langkah P3K-nya adalah menyelenggaran operasi pasar dengan harga yang murah," jelasnya.
Harga daging ayam dan telur di Kota Bandung memang terus mengalami kenaikan. Pantauan Suara.com, harga daging ayam di pasar Induk Gedebage, Kota Bandung, mencapai Rp 44 ribu per kilogram. Sementara untuk harga telur ayam mencapai Rp 28 ribu hingga Rp 29 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang daging ayam di pasar Gedebage, Ade Sudrajat mengatakan kenaikan harga daging ayam terjadi sudah hampir sepekan. Disinggung ihwal penyebab kenaikan daging ayam itu, Ade mengaku tidak mengetahui pasti.
"Kalau di sini Rp 44 ribu per kilogram, yang lain juga sama jualnya segituan. Ya memang dari suplayernya sudah mahal," jelasnya. (Aminuddin)
Baca Juga: Transmigran Asal Jawa Tewas Diterkam Buaya di Sorong