Dipetisi Agar Tak Ikut Pilpres, Anies: Duh Lupa Balikin Sepatu

Jum'at, 13 Juli 2018 | 19:29 WIB
Dipetisi Agar Tak Ikut Pilpres, Anies: Duh Lupa Balikin Sepatu
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/7/2018). [Suara.com/Dwi Bowo Rahardjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saya Rasdulah Tukang Becak, Dukung Anies Tetap di DKI

Saya Rasdulah, Koordinator para tukang becak yang tergabung dalam Serikat Becak Jakarta. Puluhan tahun saya dan teman-teman bekerja sebagai tukang becak di Jakarta. Kami ada tapi dianggap tidak ada. Kami mencari makan secara halal tapi dianggap ilegal. Kami menata diri supaya becak bisa tertata rapi. Kami berorganisasi supaya tukang becak bisa bernegosiasi.

Setelah Pilkada Jakarta 2012, Gubernur sepakat menata dan mengakomodir becak. Harapan kami tumbuh dan kami. Namun belum juga kesepakatan dihormati dan diwujudkan, Gubernur DKI malah pindah kantor dari balaikota ke istana presiden.

Pilkada Jakarta 2017, kami para tukang becak bersama rakyat miskin kota Jakarta lainnya bersepakat kembali tapi dengan gubernur lainnya yaitu Anies Baswedan untuk mengakui keberadaan becak dengan cara menata. Gubernur bahkan menegaskan bahwa dia akan menghadirkan keadilan sosial di Jakarta. Hati kami gembira, teman-teman bersukacita, anak-anak tukang becak kembali tertawa. Bersama dia, jumlah becak kami data, rute becak diatur di jalur-jalur lingkungan, pasar dan sekolahan, tidak di jalan raya. Semua pranata untuk menata becak telah paripurna, kecuali agenda merevisi perda Ketertiban Umum yang melarang becak. Gubernur sudah komitmen lakukan itu.

Baca Juga: Dani Pedrosa Pensiun, Begini Reaksi Para Rival

Namun kini Pilpres 2019 kembali mengoda. Sebagian parpol berambisi mengganti presiden sekarang dan merebut jabatan untuk kubu mereka. Di berita, pimpinan beberapa parpol  sudah menyebut berbagai nama, salahsatunya Gubernur Jakarta. Perkiraan saya, parpol tidak menimbang kepentingan warga Jakarta. Mereka hanya menimbang bagaimana suara dapat didulang, bagaimanapun caranya.

Sebagai tukang becak dan orang miskin, saya tidak tahu banyak tentang politik apalagi kekuasaan. Yang saya dan teman-teman tahu dan yakini, janji harus ditepati. Nasib orang miskin harus diperbaiki. Mengucap sumpah haruslah amanah. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di Jakarta. Masih banyak rencana yang belum diselesaikan. Masih banyak warga yang siap bekerjasama. Saya dan teman-teman percaya,  Gubernur Jakarta akan menjadi contoh bagi politisi di Indonesia. Contoh akan politik yang amanah, menepati janji dan menuntaskan masa bakti.

Keputusan capres atau cawapres belum diambil, masih ada waktu. Saya Rasdulah tukang becak dan koordinator serikat becak Jakarta, mengajak warga Jakarta mendukung Anies Baswedan menjadi politisi panutan nasional yang menempatkan kepentingan warga Jakarta di atas kepentingan ambisi partai politik semata. Mari bersama Anies Baswedan kita ubah wajah politik Indonesia dari Jakarta.

Jakarta, 12 Juli 2018

Rasdulah

Baca Juga: Polisi Ungkap Detik - detik Ledakan Grand Wijaya di Jakarta

Koordinator Serikat Becak Jakarta (Sebaja)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI