Apakah Sri Mulyani atau Mahfud MD Cocok Jadi Cawapres Jokowi?

Jum'at, 13 Juli 2018 | 05:27 WIB
Apakah Sri Mulyani atau Mahfud MD Cocok Jadi Cawapres Jokowi?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (12/7/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik lembaga survei Kedai Kopi Hendri Satrio mengusulkan agar Joko Widodo sebaiknya memilih calon wakil presiden yang memiliki massa riil karena elektabilitasnya belum di atas 50 persen berdasar survei terakhir Kedai Kopi.

Dengan elektabilitas yang belum di atas 50 persen, Hendri menilai elektabilitas Jokowi tidak akan bertambah jika menggandeng tokoh di luar partai politik yang tidak memiliki massa riil.

"Mungkin banyak yang suka pada Sri Mulyani atau Mahfud MD, tetapi mereka berdua tidak pernah punya massa riil," kata dia di Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Menurut Hendri, Sri Mulyani dan Mahfud MD belum pernah masuk konstetasi pilkada, sehingga diperkirakan yang mendukungnya selama ini hanya penggemar.

Baca Juga: Jokowi - Prabowo Saling Intip, Demokrat Mengintai

Orang-orang yang menyukai kedua tokoh tersebut belum tentu akan memberikan suaranya dalam pemilihan calin presiden dan wakil presiden.

Hendri mencontohkan Agus Harimurti Yudhoyono dalam Pilkada DKI sangat dikagumi, tetapi saat pemungutan suara diketahui pemilihnya tidak banyak.

Ia berpendapat ketua parpol dapat menjadi pilihan yang lebih baik karena memiliki tabungan elektabilitas dari dukungan pada partai politik masing-masing.

Apabila tetap menginginkan sosok non-partai, ia menilai sosok Susi Pudjiastuti atau pengusaha yang memiliki media yang besar seperti Hari Tanoe dan Chairul Tanjung dapat dipertimbangkan menjadi cawapres.

Selain itu, sosok Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi yang dekat dengan ulama dengan ribuan jamaah juga dapat dipertimbangkan.

Baca Juga: Roy Suryo Bilang Kebaikan Jokowi Lebai, Ini Balasan Golkar

"Harus mempertimbangkan faktor elektabilitas dari cawapres. Kan ada tokoh yang non-parpol tapi bisa digaet, misalnya TGB, Demokrat mengajukan AHY, jadi itu bisa dipertimbangkan," ucap dia. Hendri mengatakan pentingnya elektabilitas cawapres adalah agar Pilpres 2019 terjadi dalam satu putaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI