Suara.com - Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge meminta pasukan TNI dan Polri menarik diri pasca terjadi penembakan beruntun dari atas udara di sebuah kampung di Nduga. Penembakan itu dilakukan oleh pasukan gabungan TNI dan Polri.
Aksi penembakan TNI-Polri itu terjadi di Kampung Alguru, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Rabu (11/7/2018) siang. Aksi penembakan terjadi tiba-tiba sehingga tidak diketahui oleh pemerintahan setempat.
Kampung Alguru diduga sebagai markas kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).
Akibat penembakan yang terjadi, warga langsung mengungsi ke hutan belantara. Termasuk ke kabupaten tetangga seperti Mimika melalui Agats, Kabupaten Asmat. Sampai kini korban penembakan itu belum terhitung.
Baca Juga: Diduga Ada Penembakan, Polisi Olah TKP Apartemen Taman Rasuna
Wabup mengaku sudah berkoordinasi dengan pimpinan TNI/Polri untuk menarik pasukan yang melakukan penambakan-penembakan tersebut.
"Kami minta yang tembak-tembak, yang bikin trauma, macet, ini harus ditarik. Orang-orang ini harus ditarik. Mereka membela negara ini atau melindungi negara ini. Tembak-tembak ini kurang bagus. Mereka tidak lewat pemerintah yang ada di sini," katanya. (Antara)