Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menuding, Presiden Joko Widodo menjadi “media darling” di kalangan media massa Indonesia.
Pasalnya, menurut Roy, banyak persoalan yang ada di era Jokowi tapi luput dari pemberitaan media massa.
Hal tersebut berbanding terbalik ketika Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono masih menjadi presiden, media massa berlomba-lomba memberitakan banyak persoalan pemerintahan.
"Pemerintah sedemikian rupa upayanya untuk menutupi, teman-teman media pasti tahulah, pemberitaan sedemikian rupa dibuat semanis mungkin," kata Roy dalam diskusi bertajuk “Arena Adu Opini: Ekonomi, Hukum, dan Politik” di Workroom Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018).
Baca Juga: Pemerintah Klaim Titik Api Turun 96,5 Persen dalam 2 Tahun
Roy mengatakan, apa yang diberitakan oleh media tidak sesuai kejadian sebenarnya di lapangan. Bahkan, dia menuduh berita-berita yang disampaikan ke publik sudah direkayasa.
"Realita saja, saya berpendapat, saya melihat di media, pemberitaannya tidak sesuai fakta. Terutama media mainstream, sudah benar-benar dicover. Bahkan banyak berita yang sengaja dikeluarkan itu yang lucu-lucu, tak bermutu. Misalnya kami bicara masalah harga pangan naik, tapi malah jadi lucu-lucuan, lagi wisata, lagi apa, itu tak perlu," katanya.
Beberapa masalah disinggung Roy, seperti kenaikan BBM nonsubsidi, kenaikan harga listrik, dan lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Bahkan ia juga menyinggung soal kemacetan yang terjadi saat mudik 2018.
"Misalnya kemarin ketika mudik, siapa bilang tak macet? Macet, saya rasakan sendiri di jalan. Luar biasa, saya harus memuji dalam tanda petik bagaimana memang memanajemen berita," tambah Roy.
Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini, kalau fakta-fakta tersebut terus ditutup-tutupi, dapat menimbulkan gejolak di masyarakat.
Baca Juga: Aneh, Sopir Truk Cium Pipi Istri 2 Kali Sebelum Tertembak Mati
"Justru ini yang harus hati-hati, lebih baik bicara apa adanya. Kalau soal gempa, ada gempa dikit-dikit, ada demo dikit-dikit, tidak usah direm, tidak usah ditahan, khawatirnya akan meledak betul," tandasnya.