Suara.com - Politikus Partai Gerindra Riza Patria mengklaim persoalan ekonomi Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Saking prihatinnya, banyak masyarakat Indonesia yang tadinya membuka usaha kedai kopi di mal terpaksa gulung tikar karena kurangnya pelanggan.
"Teman-teman yang biasa ngopi ke mal-mal coba datang mal sepi, mal-mal jadi restoran, banyak orang beralih jadi kuliner. Usaha terjadi pergeseran karena daya beli masyarakat rendah ditambah lagi lemahnya rupiah," kata Riza dalam diskusi bertajuk 'Arena Adu Opini: Ekonomi, Hukum, dan Politik' di Workroom Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018).
Riza mengatakan, daya beli masyarakat yang rendah dikarenakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tidak berpihak pada masyarakat kecil. Pasalnya sejumlah kebijakan Jokowi seperti menaikan tarif listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat daya beli masyarakat berkurang.
"Di zaman Pak Jokowi, harga listrik meroket, BBM naik semuanya. Di mal itu tinggal usaha kuliner, karena itu kan kebutuhan pokok masyarakat," katanya.
Selain itu, di masa pemerintahan Jokowi-JK banyak tenaga kerja asing bekerja di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
"Saya berapa bulan lalu ke Morowali satu pesawat hampir semua tenaga asing, itu betul. Kalau teman-teman mau buktiin datang aja naik pesawat tengah malam itu. Itu contoh sederhana," tutupnya.