Suara.com - Pengamat politik dan anggaran dari Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menduga Partai Nasdem diam-diam ingin mengajukan Mantan Ketua KPK Abraham Samad menjadi calon presiden. Padahal Nasdem sudah dukung Joko Widodo.
Partai Nasdem yang masih memberikan peluang sebagai calon presiden (capres) kepada figur lain dinilai belum menunjukkan ketidakseriusannya dalam mendukung Jokowi sebagai capres pada pemilu presiden 2019.
Uchok Sky mengatakan akan banyak manuver partai-partai politik menjelang penentuan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Partai Nasdem setelah menyatakan sikap mendukung capres Jokowi seharusnya tidak memberikan angin surga figur lainnya untuk menjadi capres," katanya.
Baca Juga: Mantan Ketua KPK Abraham Samad Tawarkan Diri Jadi Cawapres Jokowi
Menurut Uchok Sky, isi pembicaraan antara mantan Ketua KPK Abraham Samad dengan Ketua Umum Partai Gerindra Surya Paloh, saat bertemu di Jakarta, hari Selasa kemarin, tidak hanya untuk cawapres, tapi juga untuk capres.
"Partai Nasdem sudah menyatakan mendukung Jokowi, kok masih 'main mata'," katanya.
Uchok menambahkan, seandainya Nasdem memberikan harapan berupa dukungan cawapres untuk Abraham Samad, hal itu seolah melupakan sejarah hitam bahwa mantan Ketua KPK itu pernah diberhentikan Presiden Joko Widodo karena kasus dugaan pidana pemalsuan dokumen.
"Masak orang yang pernah diberhentikan Jokowi dengan tidak hormat, mau dipasangkan dengan Jokowi. Ini jelas tidak pantas," katanya.
Partai Nasdem, dalam pandangan Uchok, sebagai bagian dari paryai koalisi pendukung Joko Widodo sebagai capres, adalah menjaga soliditas antarsesama partai koalisi. "Sikap main mata Partai Nasdem seperti ini justru akan merusak soliditas yang sedang terus dimantapkan partai-partai koalisi partai Jokowi," ujarnya.
Baca Juga: Datang ke Nasdem, Abraham Samad Ditanya Keinginan Jadi Capres
Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua KPK Abraham Samad menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kantor DPP Partai Nasdem, di Jalan Gondangdia, Jakarta, Selasa (10/7/2018). Pada pertemuan tersebut, Surya Paloh sempat bertanya kepada Samad, bukan hanya soal cawapres, tapi juga soal capres. (Antara)