Suara.com - Beredar undangan deklarasi dari KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) yang memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden 2019 mendatang. Anies menilai isu itu sebagai isu kejam.
Undangan deklarasi tersebut tertulis nama Presidium Majelis Nasional Siti Zuhro dan Sekretaris Jenderal Manimbang Kahariady. Dalam undangan tersebut, acara deklarasi akan dilakukan di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis 12 Juli 2018 pukul 19.00 WIB - 22.00 WIB.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan dukungan tersebut tidak benar.
"Oh itu hoax itu (soal hoax deklarasi Kahmi)," ujar Anies di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, Rabu (11/7/2018)
Baca Juga: Baru Seumur Jagung, Politisi PKS Tak Rela Anies Jadi Cawapres
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut pembuat informasi hoaks tersebut kejam. Anies pun meminta masyarakat untuk selektif dan kritis menerima informasi.
"Itu hoax itu. Dan menurut saya yang membuat itu kejam. (Imbauannya). Semuanya kritis saja pada informasi, itu hoax," tandasnya.
Sementara Presidum Majelis Nasional KAHMI Siti Zuhro membantah adanya deklarasi tersebut. Zuhro menuturkan deklarasi tersebut Hoaks.
"Hoax (informasi deklarasi Anies). Tidak ada deklarasi," kata Zuhro saat dihubungi wartawan, Rabu (11/7/2018).
Kata Zuhro, Kahmi konsisten dan independen ataupun tidak berpihak pada partai politik.
Baca Juga: Mahfudz Siddiq Resah Anies Dijagokan Jadi Cawapres di Pilpres
"KAHMI konsisten menjaga komitmen dan tetap independen, tidak berpolitik praktis karena KAHMI bukan parpol dan tidak bisa digunakan sebagai 'mesin' parpol. Pengabdian KAHMI untuk NKRI," tandasnya.