Suara.com - Berita hari ini Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, menanggapi secara wajar pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais.
Sebelumnya, Amien, tanpa menyebut nama, menyinggung adanya tokoh yang berpindah posisi politik sehingga ia berdoa orang tersebut kembali ke “jalan Allah”.
"Dia tokoh bangsa dan tokoh yang saya hormati, Pak Amien Rais," kata TGB di Aula Pertemuan ICMI, Jalan Proklamasi Nomor 53, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018).
Amien sebelumnya menyindir seorang tokoh yang berubah posisi politik itu sama dengan keluar dari “jalan Allah.”
Baca Juga: Keluar dari Jalan Allah? Ini Respons TGB ke Amien Rais
"Saudara-saudaraku, akhir-akhir ini, kita melihat sebagian umat. Bahkan sebagian tokoh membingungkan kita karena berpindah posisi dari posisi yang kita anggap sudah benar sesuai dengan hidayah Allah. Tiba-tiba pindah ke posisi lain yang membuat kita agak bertanya-tanya," ucap Amien.
"Nah untuk mereka, kita doakan mudah-mudahan mereka kembali ke jalan hidayah, jalan yang dibimbing oleh Allah. Sementara kita sendiri, kita bentengi agar kita tidak ikut-ikutan," Amien menambahkan.
Banyak kalangan menilai, pernyataan Amien itu ditujukan kepada TGB yang mendadak menyatakan mendukung Presiden Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.
TGB kekinian masih tercatat sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. Secara organisasional, Demokrat belum menyatakan mendukung Jokowi atau mengusung calon lain untuk pilpres.
Selain itu, TGB pada Pilpres 2014 juga tercatat sebagai ketua tim pemenangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa, rival Jokowi. Amien sendiri dikenal sebagai salah seorang kritikus Jokowi.
Baca Juga: Partai Koalisi Jokowi: TGB Datang Sendiri, Bukan Kami Rebut
Siap jadi cawapres Jokowi
TGB menyatakan siap jika ditunjuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Dia merasa terhormat masuk bursa cawapres Jokowi.
TGB mengungkapan hal itu terlepas dari kesadaran keterbatasan, kemampuan secara individu yang ia miliki.
"Siapa pun anak bangsa, jangankan dalam posisi itu, dalam posisi apapun yang bisa bekerja bagi republik yang kita cintai ini seperti saya misalnya masih sebagai Gubernur. Tentu ini suatu kehormatan," kata TGB.
TGB juga merespon positif pemberitaan yang selama ini berkembang perihal dirinya yang masuk dalam bursa cawapres Jokowi. Terlepas dari kabar miring yang dilekatkannya. Misalnya, mendukung Jokowi karena mencari perlindungan, atau dianggap menyimpang sebagai kader partai.
"Jangankan statement yang seperti ini, di dalam konteks saya ketika memimpin NTB pun ketika saya merumuskan satu kebijakan, mengeksekusinya pasti ada pro kontra. Tetapi selama kita memutuskan sesuatu, berdasarkan keyakinan kita, kemudian ada objektivitas yang saya lihat, manfaat dan mudaratnya lebih besar seperti apa. Kalau kita sudah putuskan sesuatu berdasarkan itu, ya kita harus siap saja. Kita terima apapun risikonya," tutur TGB.