Suara.com - Politikus PKS Mahfudz Siddiq membeberkan kegelisahannya. Kegelisahannya itu ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang didorong maju sebagai calon wakil presiden 2019 atau cawapres 2019.
Dalam surat terbukanya, Mahfudz menceritakan keresahannya saat melihat pemberitaan capres - cawapres di beberapa media. Dalam pemberitaan itu, nama Anies kerap kali disebut maju menjadi cawapres pada Pilpres 2019.
"Kenapa terselip rasa gelisah dan cemas dalam diri saya? Karena setelah mengikuti hiruk-pikuk berita di media, muncul pertanyaan di kepala saya: "Akankah saya kehilangan sosok Anies Rasyid Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang telah saya pilih berama tiga jutaan warga lainnya?" kata Mahfudz dalam surat terbukanya.
Pasalnya, ia melihat proses Pilkada DKI 2017 yang dirasa Pilkada paling panas dan sempat menghebohkan Indonesia. Selain itu, Mahfudz pun menjadi sanksi banyaknya warga DKI yang mati-matian mendoakan Anies agar terpilih menjadi Gubernur DKI.
Baca Juga: Kurang Cakap Kelola Aset, Anies Geser Posisi Dirut Jakpro
"Bahkan saya menyaksikan bagaimana pada hari Rabu subuh, 19 April 2017, begitu banyak warga Jakarta yang menghadiri salat Subuh berjama'ah di masjid dan musala. Mereka bermunajat untuk kemenangan Bapak, sebelum menuju TPS memastikan hak pilihnya," ujarnya.
Dengan melihat begitu besarnya dukungan warga DKI Jakarta pada Anies, Mahfudz mengharapkan kepada Anies untuk tidak melupakan dukungan warga DKI Jakarta serta tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI.
"Saya hanya bisa memanjangkan doa kepada Allah SWT agar Bapak Gubernur bersama Wakil Gubernur bisa terus mengemban amanah dan tugasnya hingga tuntas," pungkasnya.