Suara.com - Kenapa nama empat remaja itu dirahasiakan? Yang berhasil diselamatkan tahap satu itu? Dari jebakan gua Tham Luang, di pedalaman Thailand itu?
Tentu karena yang sembilan lagi masih belum berhasil dikeluarkan. Agar tidak banyak pertanyaan: mengapa, mengapa, mengapa…
Lebih seribu wartawan juga tidak bisa dapat bocoran. Media hanya memanggil mereka Remaja 1, Remaja 2, Remaja 3 dan Remaja 4. Yang pasti: keempatnya sehat. Kuat.
Rupanya untuk tahap satu dipilih yang paling sehat yang diselamatkan dulu. Yang menjamin suksesnya evakuasi ini. Untuk menaikkan moral secara umum.
Ibarat adu tendangan penalti. Penendang pertama harus sekelas Messi.
Semua itu serba spekulasi. Wartawan memang diisolasi. Mereka memang diberitakan berkumpul di depan mulut gua.
Tapi yang disebut ‘di depan mulut gua’ itu adalah satu kilometer dari mulut gua. Wartawan diisolasi di sebuah sekolahan di situ. Sekolah diliburkan. Tim sepakbola remaja desa itu lagi jadi berita dunia. Sejak mereka terperangkap dalam gua.
Bocoran paling berharga hanya: dari empat remaja itu yang tiga orang dilarikan dengan helikopter. Ke rumah sakit Chiang Rai. Ibukota propinsi. Yang jaraknya 70 km dari gua. Hanya memerlukan penerbangan 15 menit.
Seorang lagi, dinaikkan ambulan. Sejauh kurang satu jam perjalanan. Wartawan tidak bisa melihatnya. Hanya mendengar ngoeng…. ngoeng… sirine ambulan. Atau deru helikopter.
Wartawan juga tidak tahu: kapan pemain sepakbola remaja lainnya itu diselamatkan. Hujan musim monsoon terus berderai.