Tiga Poin Utama yang Dibahas KPU dengan Jokowi di Istana

Rabu, 11 Juli 2018 | 14:14 WIB
Tiga Poin Utama yang Dibahas KPU dengan Jokowi di Istana
Jajaran KPU bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertemuan pimpinan Komisi Pemilihan Umun (KPU) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, membahas banyak hal. Ketua KPU Arief Budiman mengatakan ada tiga poin utama yang dibahas.

Pertama, kata Arief, KPU melaporkan hasil penyelenggaraan Pilkada serentak di 171 daerah di Indonesia.

"Yang kedua terkait dengan Pileg, yang ketiga terkait dengan beberapa hal khusus yang sedang dikerjakan oleh KPU dan perlu didukung oleh pemerintah," ujar Arief seusai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018).

Arief menjelaskan, KPU sudah melaporkan seluruh tahapan Pilkada serentak ke Jokowi. Mulai dari proses pelaksanaan, data pemilih, hambatan, hingga tantangan yang dihadapi.

Baca Juga: Tak Kunjung Ada Caleg Mendaftar, KPU Lapor Jokowi

"Termasuk sekarang yang sedang berproses yaitu sengketa di Mahkamah Konstitusi. Jadi semua kita sudah laporkan detailnya," katanya.

Untuk pemilu legislatif dan pemilihan presiden yang akan berlangsung April 2019, Arief sudah melaporkan tahapan yang sudah dikerjakan KPU. Mulai dari pemutakhiran data pemilih, pembentukan penyelenggara Pemilu, sampai dengan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

"Kemudian penyiapan proses pendaftaran bakal calon anggota DPD, DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten Kota, serta persiapan pencalonan presiden dan wakil presiden," kata Arief.

Sebelum mengakhiri pertemuan dengan Jokowi, Arief juga melaporkan terkait penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan pemilu.

"Tetapi untuk pemilu yang sekarang tantangan KPU makin besar, makin beragam, makin rumit terhadap proses ini," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Bertemu KPU Bicara Hasil Pilkada Serentak 2018

"Jadi kami sampaikan bahwa kami tidak bisa menyelesaikan persoalan ini sendiri, maka kami butuh bantuan dari lembaga-lembaga pemerintah yang punya keahlian di bidang ini," Arief menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI