Suara.com - Baru-baru ini beredar pesan di aplikasi chating Whatsapp terkait meninggalnya narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir di Lapas Kelas II B Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Namun isu tersebut ditepis oleh Kalapas Gunung Sindur, David Gultom yang menyebut isu tersebut adalah hoax karena Ba'asyir dalam keadaan sehat.
"Hoax itu, saya di kantor, suda saya cek tadi lagi maka siang masih bisa ketawa-tawa beliau. Sekarang belum ada keluhan lagi dari beliau pasca berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) beberapa bulan lalu," kata David, Selasa (10/7/2018) malam.
Hanya saja, terakhir Baasyir kerap menjalani perawatan di RSCM seminggu sekali atas saran dokter. Namun sebelum Lebaran, Baasyir belum kembali menjalani perawatan medis di RSCM.
Baca Juga: Hasil Pemeriksaan Trombosit Baasyir Bagus, Diperiksa 3 Bulan Lagi
"Jadi terakhir itu sebelum lebaran, setelahnya beliau belum mendapatkan rekomendasi dari dokter untuk menjalani perawatan lagi di RSCM," paparnya.
Selain itu, David mengungkapkan bahwa saat berada di dalam tahanan, Ba'asyir jarang bersosialisai dengan warga binaan lainnya. Hal itu karena Ba'asyir menghuni kamar tahanan yang di blok yang terpisah.
"Bloknya khusus, terpisah dari yang lain, yang bisa akses hanya petugas. Tapi kalau sholat Jum'at dia tetap berjamaah bersama narapidanya lainnya.
Sebelumnya, sempat beredar isu di aplikasi chating Whatsapp terkait meninggalnya Abu Bakar Ba'asyir.
Pesan tersebut berisi "Ina lillahi wa inna Illaihi raaji'uun. Telah berpulang KH Abu Bakar Baasyir semoga Allah tempatkan Almarhum disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran, aamiin ya Rabb. lahul Fatihah". (Rambiga)
Baca Juga: Dicap Kafir oleh ISIS Indonesia, Ini Respons Abu Bakar Baasyir