Suara.com - Sampai saat ini polisi sudah memeriksa 14 orang terkait insiden terbakarnya puluhan kapal di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Dugaan awal, peristiwa itu dipicu korsleting listrik di salah satu mesin kapal yang terbakar pertama kali.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan, berdasarkan keterangan ABK dan nakhoda kapal menyebutkan, bahwa mesin yang dinyalakan itu untuk menyalakan lampu dan memasak nasi.
"Mualim dan nakhoda mengatakan demikian. Mereka baru akan berangkat untuk melaut," kata Hadi.
"Di sini masih dicari apa benar ada kesengajaan (dibakar) atau terjadi kebakaran karena human eror," sambungnya.
Apabila ada unsur kesengajaan, maka akan dikenakan pasal KUHP.
Ia juga mengatakan, seluruh kapal yang terbakar itu mengantongi izin resmi dari otoritas berwenang.
Saat ini, petugas laboratorium forensik tengah sibuk menyelidiki di lokasi kejadian. Diperkirakan butuh waktu sekitar satu pekan dalam penyelidikan itu.
"Fokusnya kita ke kapal yang terbakar pertama kali yaitu Cilacap Jaya Karya. Ya ada 40 kapal yang terbakar," imbuh Hadi.
40 kapal di Pelabuhan Benoa habis dilalap api pada Senin 9 Juli 2018 sekitar pukul 02.15 WITA. (Luh Wayanti)