Suara.com - Untuk mendukung transportasi selama Asian Games 2018, Agustus, pemerintah memastikan integrasi moda transportasi antara jaringan kereta ringan (light rail transit; LRT) dengan angkutan kota di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Pengintegrasian itu termasuk menyusun sambungan rute LRT, angkot, dengan bus rapid transit (BRT) Transmusi.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni, menyambungkan titik turun penumpang di stasiun LRT dengan halte tempat berhentinya bus dan angkot.
Kepala Dishub Sumsel Nelson Firdaus mengakui, yang menjadi kendala dalam integrasi tersebut adalah titik turun penumpang dari LRT dan halte. Karena penumpang masih butuh berjalan ke halte.
Baca Juga: Gerindra Tolak RUU Pertanggungjawaban APBN 2017, Ini Alasannya
Karena itu, pihaknya berencana menyambungkan titik turun penumpang dari LRT atau stasiun dengan halte, sehingga saat turun penumpang langsung disambut oleh angkot.
“Jadi 13 stasiun ini rencananya akan tersambung dengan halte portabel,” ujarnya di Palembang, Selasa (10/7/2018).
Selain itu, Dishub Palembang juga telah membuat aplikasi yakni Move LT dengan mekanisme para penumpang dapat melihat rute angkutan kota yang dapat dinaikki, setelah turun dari LRT.
“Kami optimistis integrasi ini berjalan lancar dan sangat efetktif ke depannya,” pungkasnya. [Andhiko Tungga Alam]
Baca Juga: Tarif LRT Palembang Masih Tunggu Persetujuan Menhub