Suara.com - Cendikiawan Muslim Azyumardi Azra mengatakan, proses pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun 2019 mendatang akan berlangsung aman dan sukses.
Dia menyakini, ancaman dan aksi teroris yang marak terjadi belakangan ini tidak mempengaruhi jalannya pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Memahami Semarak Radikalisme di P.T.N dan Dampaknya Bagi Masa Depan NKRI yang diselenggarakan oleh Bara UI di Graha CIMB Niaga, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).
"Saya kira nggak, saya kira sporadis lah, kalau dalam skala besar yang membuat pemilu gagal, saya kira nggak ada," kata Azyumardi.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa para teroris akan beraksi pada pemilihan presiden tahun 2019 mendatang. Mereka berencana untuk memasuki Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menjalankan aksinya.
Menurut Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut, kekuatan Detasemen Khusus (Densus) 88 yang ada saat ini mampu meredam aksi kaum radikalis. Apalagi, kata dia, prestasi dari Densus 88 tersebut sudah diakui dunia.
"Karena seperti yang diakui oleh berbagai dunia Densus kita itu paling berhasil di dunia, sampai sel-sel yang tersembunyi pun bisa diungkapkan," katanya.
Meski begitu, dia juga tetap mengakui bahwa ada sedikit kesulitan bagi Densus saat ini. Pasalnya, mereka sulit mendeteksi, kapan paham radikal tersebut mulai bergerak.
"Cuma Densus mengalami kesulitan, kapan sel itu bergerak. Karena tidak ada satu badan intelijen manapun di dunia ini yang bisa mengetahui persis kapan bisa aksi bom dilakukan. Tapi kan sebagian besarnya sel-sel itu sudah ditangkap dan dilumpuhkan oleh densus," tutup Azyumardi.