Suara.com - Si Manis, buaya milik Haji Mamat yang dievakuasi ke museum reptil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), ternyata pernah menerkam seorang warga. Syukur, warga bernama Wandi itu, masih bisa melepaskan diri dari gigitan buaya itu.
Hal itu berdasarkan cerita anak ke empat Haji Mamat, Randa Kusuma Jaya. Menurut dia, suatu hari seorang warga bernama Wandi nekat turun ke dalam empang tempat dimana buaya tersebut dipelihara selama ini.
"Wandi ini sudah saya peringatkan. Tapi dia nekat tetap turun. Ngakunya pernah jadi pawang buaya," kata Anda, panggilan akrab Randa Kusuma kepada Suara.com di rumahnya, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (10/7/2018).
Anda menerangkan, saat itu air empang sedang surut. Wandi nekat ingin turun dan memegang langsung buaya raksasa tersebut.
"Dia elus-elus buayanya. Tapi kan belum ada reaksi. Saya sudah menduga, buaya ini kalau marah, habislah dia," ujar Anda.
Tak puas sekedar mengelus-elus Si Manis. Wandi tambah nekat. Kali ini dia menduduki punggung buaya yang panjangnya mencapai 4,5 meter serta beratnya sekitar 250 kilogram itu.
"Nah saat diduduki itu, buaya itu merasa terganggu. Dia langsung membalikan badannya dan menggigit lengan Wandi," terang Anda.
Untung saja, buaya itu langsung melepas gigitannya dari lengan Wandi. Saat itulah Wandi berhasil keluar dari empang.
"Untung buayanya nggak sampai mutar badan kan. Biasanya buaya buas kan begitu. Ini nggak, dia cuma gigit terus langsung dilepas. Kembali tenang lagi," tutur Anda.
Namun demikian, luka bekas gigitan buaya tersebut cukup parah di lengan Wandi.
"Darahnya sampai muncrat. Saya juga takut waktu dia digigit itu. Kalau ada apa-apa kan saya yang tanggungjawab," kata Anda.
Kejadian seperti inilah yang ditakutkan Anda. Ia tak ingin buaya peninggalan ayahnya itu memakan korban. Sebab itulah, dia menyerahkan buayanya ke TMII. Di samping itu, dia juga merasa sudah tidak banyak waktu lagi mengurus buaya tersebut.
"Kalau di TMII kan aman. Sudah ada yang mengurus. Kalau disini, kita was-was terus," kata Anda.