Dengan penghargaan ini, Surabaya bisa disejajarkan dengan negara-negara internasional lainnya seperti Kazan (Rusia), Hamburg (Jerman) dan Tokyo (Jepang) yang sama-sama menerima penghargaan Lee Kuan Yew 2018 di Singapura.
Dikarenakan arak-arakan penghargaan Lee Kwan Yew dilakukan pagi hari yang mana masyarakat mulai aktif bekerja, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Irvan Wahyu Drajad menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Satlantas Kepolisian dengan bantuan patwal untuk memperlancar sekaligus mengatur arus lalu lintas agar tidak menimbulkan kemacetan.
"Akan diberlakukan sistem buka tutup jalan, dan apabila pengendara tidak ingin terjebak kemacetan bisa mencari alternatif jalan lainnya," jelas Irvan saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Arak-arakan penghargaan Lee Kwan Yew ini pun, lanjut Irvan, disosialisasikan melalui akun sosial media milik Pemkot Surabaya maupun beberapa radio di Surabaya.
Baca Juga: Para Lelaki, Jangan Ikat Dasi Terlalu Kencang
"Pengendara diminta mengikuti pergerakan arak-arakan agar mengetahui posisi dan kondisi lalin melalui medsos," imbuhnya.
Selain itu, Dishub dan kepolisian akan melakukan penjagaan di titik persimpangan yang dilalui sepanjang rute. "Setiap traffic light akan diatur. Artinya, jika arak-arak sudah lewat secepatnya akan langsung kami hijaukan lampu lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan," ujar Irvan.
Irvan berharap, pengendara roda dua dan empat tidak terlalu memikirkan kemacetan yang bakal panjang. Pasalnya, pawai ini tidak terlalu lama dan dirasa cepat karena menggunakan mobil. "Memang sedikit mengganggu, tapi saya pikir itu tidak terlalu lama," tutupnya.
Jadi, berbanggalah warga Kota Pahlawan. Hari ini, Risma pamerkan penghargaan Lee Kwan Yew ke warga Surabaya. Dimas Angga Perkasa
Baca Juga: Masa depan Sampaoli di Timnas Argentina Ditentukan Akhir Juli