Erdogan Angkat Menantu Sebagai Menkeu, Lira Turki Kian Jatuh

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 10 Juli 2018 | 05:32 WIB
Erdogan Angkat Menantu Sebagai Menkeu, Lira Turki Kian Jatuh
Berat Albayrak, menantu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan diangkat sebagai Menteri Keuangan Turki pada Senin (9/7). [AFP/Ozan Kose]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menunjuk menantunya sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet pada Senin (9/7/2018) dan kebijakan itu dinilai telah membuat mata uang Turki, lira, kian melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Dalam sebuah upaca usai pelantikan sebagai presiden Turki di Ankara, Erdogan mengumumkan bahwa menantunya, Berat Albayrak, akan diangkat sebagai Menteri Keuangan dan Perbendaharaan Negara, dalam sistem pemerintahan presidensial yang kini dianut Turki.

Jabatan itu, ketika Turki masih menggunakan sistem parlementer, merupakan tanggung jawab dua orang berbeda yaitu Deputi Perdana Menteri Mehmet Simsek - mantan banker pada perusahaan Amerika Merryl Lynch - dan Menteri Keuangan Naci Agbal.

Setelah penunjukkan Albayrak itu, mata uang lira Turki turun 3,8 persen menjadi 4,7488 per dolar Amerika Serikat. Penurunan itu, seperti dilansir Bloomberg, merupakan salah satu yang terparah di antara negara berkembang tahun ini.

Para analis dan investor, seperti diwartakan Financial Times, khawatir bahwa penunjukkan Albayrak akan mengganggu independensi bank sentral Turki dan memperburuk kesehatan ekonomi negeri tersebut.

Albayrak sendiri, yang menikah dengan puteri Erdogan pada 2004 lalu, sebelumnya menjabat sebagai Menteri Energi. Ia menjabat sejak 2015 lalu.

Selama masa kampanye pada bulan lalu, Albayrak mengatakan bahwa melemahnya nilai tukar liar adalah hasil konspirasi asing yang bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahan Turki.

Adapun menurut para analis, turunnya nilai tukar lira - selain karena terus menguatnya dolar - juga karena inflasi Turki yang menyentuh dua digit, defisit perekonomian, dan suku bunga yang terlalu rendah.

Nilai tukar lira Turki sendiri mencapai titik terburuknya pada Mei lalu, setelah Erdogan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, mengatakan akan mengambil alih kendali kebijakan moneter jika terpilih sebagai presiden dalam pemilu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI