Cuma karena Unggah Video Menari di Instagram, Gadis Iran Ditahan

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 09 Juli 2018 | 16:13 WIB
Cuma karena Unggah Video Menari di Instagram, Gadis Iran Ditahan
Maedeh Hojabri, pemudi Iran yang ditangkap hanya gara-gara mengunggah video dirinya menari di kamar melalui Instagram. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menari dan menjadi bahagia adalah terlarang bagi muda-mudi di Iran. Bahkan, mereka harus bersiap kehilangan kebebasannya kalau berani melakukan hal tersebut. Sebab, penjara menanti mereka.

Itu seperti yang dirasakan Maedeh Hojabri, penari berusia 18 tahun yang ditangkap aparat kepolisian Iran hanya karena mengunggah video dirinya menari di kamar tidurnya.

Hojabri mengunggah video menarinya tersebut ke akun Instagram pribadi, dan ditangkap karena dianggap melanggar norma normal.

Dalam siaran video yang disiarkan stasiun televisi negara, Hojabri mengakui kesalahannya.

Baca Juga: Watercanon Bantu Pemadaman Kapal Terbakar di Teluk Benoa

“Aku mengunggah video itu untuk mengumpulkan banyak pengikut. Tapi aku mengakui hal itu melanggar norma sosial,” tuturnya seperti dikutip Independent.co.uk, Senin (9/7/2018).

Namun, para aktivis kebebasan di Iran menilai pernyataan Hojabri itu dibuat dalam tekanan pihak otoritas.

Hojabri selama ini telah mengunggah sekitar 300 video menari di akun Instagramnya. Dalam video itu, ia banyak menari dalam gaya Persia  dan Barat.

Remaja itu juga muncul dalam video tanpa mengenakan jilbab yang diwajibkan di Iran.

Video-video unggahannya tersebut membuat Hojabri banyak mendapat pengikut. Tercatat, sebelum akunnya ditangguhkan pemerintah, Hojabri memunyai 66.000 pengikut.

Baca Juga: Melawat ke Markas Sriwijaya, Pelatih Persija Waspadai Beto

Polisi Iran mengatakan, mereka berencana untuk menutup akun Instagram serupa, dan pengadilan mempertimbangkan untuk memblokir akses ke Instagram.

Iran telah memblokir akses ke banyak situs media sosial, termasuk Facebook, Twitter, YouTube, dan aplikasi perpesanan Telegram.

Namun, jutaan orang Iran terus menggunakan media-media sosial itu melalui proksi dan jaringan pribadi virtual.

Pengadilan Iran dan pasukan keamanan didominasi oleh kelompok garis keras, yang meluncurkan tindakan keras berkala terhadap perilaku yang dianggap tidak Islami.

Penangkapan terbaru datang di tengah serangkaian protes terhadap penanganan pemerintah perihal krisis perekonomian.

Penangkapan itu memicu kecaman dari kelompok-kelompok hak asasi internasional dan kampanye media sosial yang menyerukan pembebasan mereka.

PahrellWilliams, penyanyi kenamaan Amerika Serikat mengkritik penangkapan kaum muda Iran yang gemar menari tersebut.

"Sangat disayangkan bahwa anak-anak ini ditangkap karena mencoba menyebarkan kebahagiaan," tulisnya di Facebook.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI