Suara.com - Surat telegram biasa Kapolri yang ditandatangani Asisten SDM Kapolri Inspektur Jenderal Arief Sulistiyanto terkait mutasi Kapolres Pangkep, Sulsel, Ajun Komisaris Besar Bambang Wijanarko mendadak heboh.
Sebab berbeda dengan telegram mutasi biasanya, dalam telegram Kapolri yang diteken 6 Juli 2018 tersebut hanya mencantumkan satu jabatan yang dirotasi. Dan pada keterangan penggantian terdapat keterangan dalam rangka pemeriksaan.
Kepala Polda Sulsel Inspektur Jenderal Umar Septono yang ditemui di kantornya menerangkan perihal mutasi tersebut. Katanya, Bambang saat ini menjalani pemeriksaan terkait dugaan perselingkuhan dengan salah satu staff yang juga Polwan di Polres Pangkep.
"Proses mutasi untuk mendalami dan ini harus dicari, karena untuk bertahan disana juga tidak bagus karena opini terbangun," jelas Umar.
Jabatan Bambang dicabut lantaran diduga tidak lagi baik di mata anak buahnya. Sebab bau perselingkuhan sudah tersebar di jajaran anggota sehingga harus dimutasi, dan digantikan pamen Polda Sulsel Ajun Komisaris Besar Tulus Sinaga.
"Opininya di personel dia sudah tidak ada nama disana. Sekarang jabatannya masih pamen Polda sambil pemeriksaan. Kalau sudah terbukti baru ditindak lanjuti dan lebih tegas lagi," tegas Umar.
Bambang disebut kerap kedapatan jalan bersama hingga larut malam dengan salah satu staffnya.
"Ia ngajak jalan-jalan. Di mata anggota sudah tidak pas, masa namanya pemimpin malah malam-malam jalan sama staffnya," jelas Umar. [Lirzam wahid]