Suara.com - Sandi Haryanto memilih akhir pekan untuk bisa beraksi melakukan penjambretan di jalanan raya. Alasan penjambret yang menewaskan penumpang ojek online bernama Warsilah (36) itu melakukan aksinya di akhir pekan karena lebih leluasa menyasar para korbannya.
"Iya (akhir pekan aja) karena jalanan sepi," kata Sandi saat dihadirkan dalam rilis kasus penjambretan di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).
Di waktu akhir pekan itu, Sandi juga mengaku mulai beraksi mengincar para korban terutama perempuan saat pagi hari. Justru, alasan aksi penjambretan itu dilakukan pagi karena sangat riskan tertangkap polisi apabila melakukan aksi penjambretan pada malam hari.
"Malam nggak berani (takut tertangkap). Pagi saja dari pukul 06.00 - 08.00 WIB," kata dia.
Baca Juga: Ngeri! Ini Pengakuan Penjambret yang Sebabkan Korbannya Tewas
Pelaku juga mengaku memilih jalur bypass. Terutama Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat karena sangat jarang dilalui kendaraan saat libur kerja karyawan kantor.
"Karena di situ tempatnya buatnya lurus, nyaman dan sepi," katanya.
Dalam pengungkapan kasus ini, polisi turut menyita barang berharga milik korban berupa tas dan sebuah telepon genggam. Sebuah sepeda motor Suzuki Satria FU berwarna hitam yang kerap digunakan pelaku saat menjambret juga turut disita.
Atas perbuatannya itu, Sandi dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dan terancam hukuman pidana maksimal 20 tahun penjara.
Sebelumnya, Sandi menyerahkan diri ke Polsek Jagakarsa, Minggu (8/7/2018) kemarin. Pelaku mengaku sempat meminta saran kepada paman berinsial ES (51) saat bersembunyi dari kejaran petugas. Akhirnya, sang paman pun meminta agar pelaku segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca Juga: Deretan Aksi Kejahatan Penjambret yang Tewaskan Penumpang Ojol
Warsilah menjadi korban penjambretan saat berboncengan dengan driver ojol di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Minggu (1/7/2018). Saat aksi perampasan itu terjadi, korban tersungkur dari sepeda motor. Nyawa korban pun tak tertolong saat dilarikan ke Rumah Sakit Mitra, Kemayoran, Jakarta Pusat akibat luka-luka yang dialaminya.
Kasus penjambretan penumpang ojol ini terekam kamera CCTV yang terpasang di dekat lokasi kejadian. Bahkan, rekaman kasus penjambretan berujung tewasnya korban sempat viral di media sosial.