Jenazah Napi Teroris Tewas di Nusakambangan Dibawa ke Makassar

Senin, 09 Juli 2018 | 10:53 WIB
Jenazah Napi Teroris Tewas di Nusakambangan Dibawa ke Makassar
Ilustrasi Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. [Antara/Idhad Zakaria]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Narapidana terorisme (Napiter) Lapas Nusakambangan, Muhammad Basri alias Abu Syaif dilaporkan meninggal pada Sabtu (7/7/2018). Polisi menyebut Basri meninggal lantaran berbagai macam penyakit yang dideritanya selama mendekam di penjara.

"Itu karena kegagalan fungsi jantung akut, penyakit paru obstruksi kronis, diabetes dan gagal nafas, sesuai dengan Surat Keterangan Kematian dari RSUD Kabupaten Cilacap," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol M. Iqbal melalui keterangan tertulis, Senin (9/7/2018).

Iqbal menuturkan, Basri sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Cilacap untuk mendapatlan pertolongan pertama, pada Sabtu sekitar pukul 20.50 WIB. Namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Jenazah Basri telah diserahkan ke pihak keluarga. Dan rencananya dimakamkan di Makasar, Sulawesi Selatan.

"Situasi serah terima (dengan keluarga) berlangsung lancar dan kondusif hingga akhir kegiatan," ujar Iqbal.

Seperti diketahui, Basri didakwa sebagai otak pelaku percobaan pembunuhan terhadap mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pada November 2012 lalu. Syahrul tengah mengikuti acara jalan santai di Kota Makassar. Tiba-tiba dua orang teroris melemparkan bom rakitan tetapi tidak meledak. Dua pelaku diduga melakukan aksinya setelah berdiskusi dengan Basri.

Basri juga disebut sebagai simpatisan kelompok radikal ISIS. Dia juga didakwa telah memberangkatkan anak dan keponakannya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Ia juga diketahui pernah bergabung dan mengikuti pelatihan militer di Afghanistan pada 1998 silam.

Basri akhirnya dinyatakan bersalah dan divonis 8 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Februari 2016.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI