Suara.com - Puluhan orang diduga sempat terjebak ketika gedung Kementerian Perhubungan mengalami kebakaran pada Minggu (8/7/2018) pagi. Saat kebakaran terjadi, para korban diduga tak bisa langsung ke luar karena pintu dalam keadaan terkunci dari luar.
Namun, Sekjen Kemenhub Djoko Sasono menyangkal jika para korban tak bisa menyelamatkan diri karena pintu keluar gedung terkunci. Menurutnya, pegawai yang masuk di waktu lembur memegang alat khusus untuk bisa mengakses keluar-masuk gedung Kemenhub
"Kebetulan ini hari weekend ya, dan pada saat mereka mau masuk tentunya hanya yang punya peralatan yang bisa masuk. Sedangkan kunci diserahkan di pos untuk urusan keamanan," kata Djoko saat ditemui di gedung Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakpus.
Namun, Djoko belum bisa menjelaskan berapa banyak karyawan dan pekerja dari kontraktor pengerjaan renovasi yang bekerja saat libur akhir pekan. Sebab, dia mengaku belum mendapatkan data total karyawan dari Biro Umum Kemenhub.
"Kita akan cek lagi, biasanya kalau laporan lembur itu akan kita kumpulkan d biro umum. Sehingga kemungkinan nanti akan bisa menyampaikan ke rekan-rekan (media)," kata Djoko.
Baca Juga: Kepulan Asap, Damkar Sulit Evakuasi Korban Kebakaran Kemenhub
Selain itu, Djoko juga menyampaikan, karyawan juga tak mendengar bunyi alat deteksi kebakaran saat api pertama kali muncul.
"Alarm memang kami tidak mendengarkan bunyi alarm," katanya.
Akibat kebakaran yang melanda gedung Kemenhub, tiga korban meninggal dunia akibat kehabisan oksigen. Korban tewas adalah dua pekerja dari perusahaan kontraktor dan satu karyawan Kemenhub.
Sejauh ini, belum ada informasi lengkap terkait identitas korban. Namun, berdasarkan data yang dihimpun Suara.com, inisial korban korban tewas dalam kebakaran itu adalah K, S dan MRE.
Dalam kebakaran ini, petugas juga telah mengevakuasi 17 korban selamat. Kini, belasan korban selamat sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga: Kebakaran Kemenhub Diduga karena Pengerjaan Proyek